kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.960.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.300   94,00   0,58%
  • IDX 7.166   -38,30   -0,53%
  • KOMPAS100 1.044   -6,02   -0,57%
  • LQ45 802   -6,08   -0,75%
  • ISSI 232   -0,07   -0,03%
  • IDX30 416   -3,18   -0,76%
  • IDXHIDIV20 486   -4,82   -0,98%
  • IDX80 117   -0,79   -0,67%
  • IDXV30 119   -0,02   -0,02%
  • IDXQ30 134   -1,35   -1,00%

Integra Indocabinet (WOOD) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 25% pada 2025


Minggu, 15 Juni 2025 / 08:45 WIB
Integra Indocabinet (WOOD) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 25% pada 2025
ILUSTRASI. PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD), emiten furnitur nasional, menargetkan pertumbuhan penjualan hingga 25% pada tahun 2025.


Reporter: Leni Wandira | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD), emiten furnitur nasional, menargetkan pertumbuhan penjualan hingga 25% pada tahun 2025 meski dihantui ketidakpastian global akibat perang dagang antara Amerika Serikat dan China.

Direktur PT Integra Indocabinet Tbk Wang Sutrisno mengungkapkan, kinerja WOOD sepanjang kuartal I-2025 cukup solid dan berada di jalur yang sesuai untuk mencapai target pertumbuhan penjualan sebesar 20%. Bahkan, Wang menyebut ada kemungkinan target tersebut direvisi naik menjadi 25% jika kondisi global tetap kondusif.

“Bahkan ada kemungkinan naik jadi 25% sampai akhir tahun. Tapi tetap saja, target ini masih bisa berubah tergantung hasil pengumuman soal kebijakan tarif baru yang rencananya keluar tanggal 9 Juli 2025 karena hal itu bisa berdampak langsung ke pasar ekspor AS,” ujar Wang dalam keterangannya, di Jakarta, dikutip Minggu (15/6).

Baca Juga: Ekspor Moncer, Integra Indocabinet (WOOD) Catat Kinerja Solid di Kuartal I-2025

Pasar Amerika Serikat menjadi kontributor utama penjualan WOOD, terutama untuk segmen building component. Selain AS, destinasi ekspor utama WOOD mencakup Jepang, Thailand, Belanda, dan Jerman.

Wang menyebutkan bahwa tarif yang dikenakan terhadap produk WOOD ke AS saat ini masih sebesar 10%. 

Kebijakan tarif terbaru yang direncanakan akan diumumkan pada Juli atau Agustus 2025 berpotensi mengubah dinamika pasar, namun sejauh ini belum ada penurunan signifikan dalam jumlah pesanan dari AS.

“Situasinya memang belum jelas dan sulit diprediksi, namun WOOD masih aman. Tidak ada pembatalan pesanan yang berarti, dan kami terus membuka segmen baru untuk menjaga laju pertumbuhan tetap stabil,” jelas Wang.

Di samping itu, WOOD juga memantau perkembangan kebijakan suku bunga The Fed, mengingat suku bunga saat ini masih cukup tinggi. Untuk itu, perusahaan telah menyiapkan langkah antisipatif jika kondisi tersebut berlanjut dalam jangka menengah.

Baca Juga: Andalkan Ekspor ke AS, Integra Indocabinet (WOOD) Bidik Kenaikan Penjualan 25%

Berdasarkan laporan keuangan per 31 Maret 2025, WOOD membukukan kenaikan pendapatan sebesar 20,61% secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp 773,5 miliar. Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turut naik 17,49% yoy menjadi Rp 49,5 miliar.

Penjualan komponen bangunan untuk ekspor tumbuh 63,76% yoy menjadi Rp 684,64 miliar, sementara penjualan domestik di segmen yang sama melonjak 73,18% yoy menjadi Rp 2,44 triliun, menjadikannya penyumbang pendapatan terbesar perseroan.

Untuk mendukung pertumbuhan, WOOD terus memperluas pasar ekspor melalui kemitraan strategis di kawasan Eropa dan Timur Tengah. Selain itu, ekspansi juga dilakukan dengan memperkaya portofolio produk ke segmen outdoor furniture dan flooring.

Selanjutnya: Sebulan Naik 5,04 Persen, Harga Emas Antam Hari Ini Mandeg (15 Juni 2025)

Menarik Dibaca: 6 Ide Meja dan Kursi Belajar Anak yang Bikin Fokus Sekaligus Betah di Kamar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×