Reporter: Aulia Fitri Herdiana | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sigmagold Inti Perkasa Tbk (TMPI) berencana menguasai 65% saham PT Inexco Jaya Makmur. Penguasaan perusahaan pertambangan emas itu melalui anak usahanya, PT Agis Resources.
Penandatanganan perjanjian jual beli saham atawa sales purchase agreement (SPA) telah dilaksanakan November 2017 lalu oleh Direktur Utama PT Sigmagold Inti Perkasa Tbk Adriano Wolfgang Pietruschka. "Nilai pembelian PT Inexco Jaya Makmur (IJM) adalah sebesar US$ 3 juta. Karena akan ada capital injection untuk menaikkan modal dasarnya," ucap Adriano saat dihubungi KONTAN, Minggu (3/6).
Indexco merupakan perusahaan pertambangan yang memiliki izin pertambangan emas seluas 2.500 hektare di Kabupaten Pasaman, Sumatra Barat. Adriano mengharapkan, pengoperasian tambang Indexco bisa dimulai sesegera mungkin.
Sejak awal tahun ini, telah dilakukan pekerjaan praproduksi. Seperti pembangunan mes karyawan, processing plant, dan fasilitas pendukung lain plus pembangunan jalan akses tambang sejauh kurang lebih 4 kilometer.
Namun, pada 23 Mei 2018 melalui keterangan resminya, Indexco menyatakan telah terjadi insiden penyerangan dan perusakan atas basecamp yang meliputi fasilitas produksi. Seperti bangunan processing plant berikut peralatan dan perlengkapan produksi di dalamnya, serta beberapa unit power generator dan fasilitas mes karyawan.
Beberapa hari setelah insiden itu, yakni pada Senin (28/5) terjadi kecelakaan yang memakan korban jiwa satu orang warga masyarakat Kecamatan Duo Koto, Kabupaten Pasaman.
Kecelakaan tersebut terjadi saat korban bersama-sama dengan puluhan oknum warga lain dengan sengaja telah memasuki wilayah konsesi pertambangan Indexco tanpa izin, guna melakukan penambangan liar. Pada saat mereka tengah melakukan penambangan liar tersebut telah terjadi longsor yang memakan dua orang korban, yang mana salah satunya akhirnya meninggal dunia.
Menyikapi hal ini, Adriano tetap berharap tambang Indexco dapat berkontribusi positif sekitar 10% kepada perseroan ini pada tahun pertama operasional. "Saat ini kami sedang menghentikan operasional untuk sementara, sambil menyusun strategi dan rencana baru. Keputusan saat ini adalah akan merelokasi basecamp ke wilayah yang lebih kondusif," ungkapnya.
Adriano menambahkan, akibat insiden tersebut, pihaknya harus melakukan koreksi atas target tahun ini. Namun pihak Sigmagold belum dapat menyebut angka pasti. "Pembangunan kembali basecamp diperkirakan akan memakan waktu empat sampai enam bulan. Sehingga, praktis belum akan ada kontribusi dari bisnis tambang untuk tahun ini," terangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News