kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.443.000   4.000   0,28%
  • USD/IDR 15.405   0,00   0,00%
  • IDX 7.812   13,98   0,18%
  • KOMPAS100 1.184   -0,59   -0,05%
  • LQ45 959   0,88   0,09%
  • ISSI 227   0,13   0,06%
  • IDX30 489   0,88   0,18%
  • IDXHIDIV20 590   1,24   0,21%
  • IDX80 134   -0,05   -0,04%
  • IDXV30 139   -1,25   -0,90%
  • IDXQ30 163   0,24   0,15%

Simak kinerja keuangan Indofarma (INAF) di tahun 2020


Rabu, 28 April 2021 / 10:40 WIB
Simak kinerja keuangan Indofarma (INAF) di tahun 2020
ILUSTRASI. Pabrik farmasi milik PT Indofarma Tbk (INAF)


Reporter: Vina Elvira | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indofarma Tbk (INAF) membukukan kinerja cukup baik di tahun 2020. Ini terbukti dari penjualan bersih yang dicetak INAF mencapai Rp 1,715 triliun di akhir tahun lalu. 

Perolehan tersebut, meningkat 26,22% dibandingkan penjualan bersih INAF tahun 2019 yang sebesar Rp 1,359 triliun. 

"Peningkatan penjualan bersih tersebut terutama ditopang dari penjualan segmen alat kesehatan dan obat-obatan sesuai dengan strategi turn around management," kata manajemen INAF dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Rabu (28/4).

Selain berhasil mengerek penjualan, perusahaan pelat merah ini juga berhasil menekan beban pokok penjualan dari 81,58% di tahun 2019 menjadi 76,65% di tahun lalu. 

Dengan beban pokok penjualan yang turun, Indofarma mampu membukukan gross profit margin sebesar Rp 400,59 miliar di tahun 2020. Jumlah ini melesat 60% dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp 250,36 miliar. 

INAF juga berhasil melakukan penghematan beban penjualan dan beban administrasi umum terhadap penjualan dari 16,79% di tahun 2019 menjadi 15,58% di tahun 2020.

Baca Juga: Manfaatkan peluang, INAF bidik investasi asing jajakan jasa toll manufacturing

 

Secara operasional, Indofarma berhasil meningkatkan kinerja, baik dari sisi pendapatan maupun dari sisi penghematan biaya sehingga mampu mendapatkan EBITDA sebesar Rp 164 miliar di tahun 2020. Lagi-lagi, jumlah ini tumbuh 364% dibandingkan EBITDA tahun 2019 yang sebesar Rp 45 miliar.

Adapun, dengan penerapan kebijakan akuntansi PSAK 71 di tahun 2020, Indofarma membukukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) sebesar Rp 38,50 miliar yang berdampak terhadap tergerusnya laba bersih perseroan. Alhasil, laba bersih INAF di tahun lalu hanya Rp 30 juta. 

Hal tersebut merupakan bagian dari aspek kepatuhan terhadap regulasi PSAK 71 dan tindakan prudent Indofarma. 

Strategi Indofarma dalam melakukan turn around management telah berhasil meningkatkan kinerja penjualan dan efisiensi biaya-biaya operasional. Di lain pihak, Indofarma tetap memastikan terpenuhinya aspek kepatuhan terhadap PSAK 71 secara konsisten sehingga diharapkan berdampak pada kinerja Indofarma yang tumbuh secara berkesinambungan.

Selanjutnya: Vaksinasi Covid-19, permintaan rantai pendingin di industri farmasi meningkat 30%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×