kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.926.000   -27.000   -1,38%
  • USD/IDR 16.520   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

Simak Strategi Ancara Logistics (ALII) Gandakan Kinerja pada 2025


Jumat, 09 Mei 2025 / 20:21 WIB
Simak Strategi Ancara Logistics (ALII) Gandakan Kinerja pada 2025
Paparan publik PT Ancara Logistics Indonesia Tbk (ALII).


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Ancara Logistics Indonesia Tbk (ALII) ingin menggandakan kinerja pada tahun 2025. Emiten jasa pengangkutan laut komoditas batubara yang terafiliasi dengan Grup Bakrie ini menyiapkan sejumlah strategi untuk mendongkrak kinerja.

Adapun, pada tahun lalu ALII bisa mengerek perolehan laba di tengah penurunan pendapatan. ALII meraup pendapatan sebesar Rp 920,55 miliar atau turun tipis 1,12% dibandingkan raihan Rp 931 miliar pada 2023.

Sedangkan secara bottom line, ALII meraih laba bersih sebesar Rp 289,26 miliar pada 2024. Meningkat 54,88% ketimbang perolehan laba ALII pada 2023, yang kala itu sebesar Rp 186,76 miliar.

Direktur Ancara Logistics Indonesia Vishal Manharlal Parekh memproyeksikan profitabilitas dan volume jasa ALII pada tahun ini bisa meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan  tahun 2024. "Kami melihat proyeksi untuk tahun 2025 akan jauh lebih baik daripada tahun sebelumnya," kata Vishal dalam paparan publik, Jumat (9/5).

Baca Juga: Anindhita Bakrie Jual 1,75 Juta Kepemilikan Sahamnya di ALII

Optimisme ALII didorong oleh sejumlah faktor. Pertama, perbaikan fundamental dan rasio-rasio keuangan. Direktur Utama Ancara Logistics Indonesia Faisal Mohamad Nur menjelaskan bahwa capaian penting ini didapat dari hasil restrukturisasi keuangan.

Modal untuk melakukan restrukturisasi itu terutama didapat ALII dari pencatatan perdana saham alias Initial Public Offering (IPO) pada awal tahun lalu. Sekadar mengingatkan, saham ALII tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 7 Februari 2024.

Melalui aksi ini, ALII meraup dana segar sebesar Rp 860,92 miliar. Sekitar 75% dari dana tersebut dipakai untuk memberikan pinjaman kepada anak usaha, PT Mahakam Coal Terminal (MCT), yang digunakan untuk pembayaran sebagian atau pelunasan pokok utang luar negeri.

Kemudian, ALII juga melakukan loan refinancing atau membayar pinjaman lama dengan pinjaman baru yang memiliki bunga lebih kompetitif. Bunga yang lebih rendah dan rugi selisih kurs yang terpangkas ikut mendongkrak performa laba ALII.

"Tahun lalu kami mengalami sedikit penurunan pendapatan, tapi berhasil melakukan manajemen biaya, sehingga laba meningkat lebih besar berkat transformasi yang kami lakukan. Jadi saat ini kami punya posisi keuangan dan rasio-rasio yang cukup baik," terang Faisal.

Baca Juga: Ketegangan India-Pakistan Ancam Ekspor RI dan Biaya Logistik

Penambahan Armada & Diversifikasi

Faisal optimistis, kondisi keuangan yang lebih sehat akan mendorong pertumbuhan ALII secara operasional dan bisnis. Faisal mencontohkan dari sisi armada, pada tahun lalu ALII mampu menambah sembilan unit tongkang ukuran 180 feet dan sembilan unit kapal tunda. 

Dengan tambahan tersebut, ALII memiliki 49 tongkang ukuran 180 feet, 49 kapal tunda, serta dua assist tug dan satu floating transshipment unit. Selain itu, ALII juga mengelola armada charter sebanyak 15 set tongkang 180 feet (freight charter), 12 set tongkang 300 feet (time charter) dan dua assist tug.

Vishal mengungkapkan, pada tahun ini ALII akan kembali menambah armada. ALII akan segera menerima sebanyak delapan tongkang ukuran 180 feet, sehingga jumlahnya akan menjadi 57 unit.

Ke depan, ALII juga berencana untuk kembali menambah tujuh atau delapan tongkang. Selain itu, ALII memiliki rencana untuk menambah 15-20 kapal tunda. 

Dengan berbagai rencana ekspansi tersebut, ALII pun ingin mendongkrak volume jasa bongkar muat ke level 4,5 juta ton. Sebagai gambaran, volume bongkar muat ALII tahun lalu baru menyentuh 2,87 juta ton.

Selain penambahan armada, Faisal menambahkan bahwa kenaikan volume bongkar muat ALII tahun ini juga didorong oleh faktor cuaca dan debit air yang lebih kondusif. Tak hanya itu, ALII juga memiliki rencana mendiversifikasi komoditas yang diangkut.

Faisal bilang, ALII sedang menjajaki peluang untuk mengangkut komoditas non-batubara. Di antaranya adalah komoditas bauksit, nikel dan mineral cair lainnya.

 

"(Saat ini) masih batubara. Kami sudah melakukan pendekatan pada beberapa klien potensial, tapi kami belum berani disclosed," ungkap Faisal.

Guna menopang strategi dan ekspansi tersebut, ALII pun bakal mengerek alokasi belanja modal (capex). Vishal mengatakan, ALII akan mengalokasikan capex 40%-50% lebih tinggi ketimbang tahun lalu.

Sebagai perbandingan, ALII merealisasikan capex sebesar Rp 134 miliar pada 2024. Vishal bilang, ALII siap mengalokasikan sebagian laba atau sekitar 45% - 50%  untuk keperluan capex.

Perlu dicatat, selain untuk capex, ALII juga mengalokasikan laba bersih tahun buku 2024 untuk membagi dividen kepada para pemegang sahamnya. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) ALII menyetujui pembagian dividen final tunai sebesar Rp 71,21 miliar atau Rp 4,5 per saham.

Selanjutnya: Danantara Tunda RUPS Anak Usaha BUMN, Begini Prospek dan Rekomendasi Sahamnya

Menarik Dibaca: Transisi Menuju Musim Kemarau, Hujan Meningkat di Selatan Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×