kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sistem konsinyasi RALS di Lebaran 2017 tumbuh


Kamis, 20 Juli 2017 / 19:30 WIB
Sistem konsinyasi RALS di Lebaran 2017 tumbuh


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) mengatakan pada puasa dan Lebaran tahun ini tetap mengalami pertumbuhan yang cukup baik. Hal ini merupakan anomali bila dibandingkan dengan data Aprindo yang mengatakan rerata pertumbuhan pada saat puasa dan Lebaran hanya 5%-6% dibanding bulan-bulan biasa.

Aloysius Santosa, Hubungan Investor PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk mengatakan, sepanjang Mei dan Juni 2017 RALS mengalami pertumbuhan penjualan sebesar 23% dibanding bulan biasanya. Bahkan khusus untuk bulan Juni, pertumbuhan penjualan mencapai 30%. Capaian tersebut lebih tinggi dibandingkan rerata pertumbuhan yang dirilis Aprindo.

"Saya tidak bilang penjualan Lebaran ini bagus sekali, karena masih harus tunggu penjualan bulan Juli karena tahun lalu Lebaran di bulan Juli. Tetapi saya pikir tidak sampai seburuk yang dibicarakan," ujarnya kepada KONTAN, Kamis (20/7).

Asal tahu saja, RALS memang memiliki sistem penjualan dengan konsinyasi dan beli putus. Kendati tidak merinci kinerja penjualan di semester I tahun ini, namun dirinya mengatakan penjualan konsinyasi pada Lebaran kali ini lebih baik.

"Lebaran kali ini penjualan barang konsinyasi atau sistem titip barang yang price point-nya lebih tinggi itu, lebih tinggi pertumbuhannya daripada barang beli putus yang price point-nya rendah," lanjutnya.

Yang jelas, RALS juga tidak sepakat bila sektor ini dianggap lesu, apalagi berkaca pada banyak data yang mengatakan penjualan sepanjang puasa dan Lebaran tak setinggi biasanya. Penurunan daya beli juga tidak separah yang dibicarakan banyak orang karena yang adalah perubahan pola pengeluaran saja.

"Masih harus ada evaluasi lebih dalam untuk simpulkan ada penurunan daya beli dan lainnya. Harus cermat juga perubahan spending habbit dan bagaimana pelanggan mengatur keuangannya, untuk tahu kemana uang mereka digunakan," tutupnya.

Tahun ini RALS menargetkan pertumbuhan penjualan di level 8%. Untuk mengejar itu perusahaan ini akan membangun empat gerai baru dengan tiga di antaranya sudah beroperasi di semester I. Dus, untuk membiayai ekspansi tersebut perusahaan ini menggelontorkan dana tak kurang dari Rp 200 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×