Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) membeberkan sudah ada pembeli siaga yang akan menyerap gas dari Lapangan Abadi Masela.
Melansir dari materi SKK Migas, Proyek Abadi Masela akan menghasilkan gas hingga 9,5 juta ton per tahun (million ton per annum/MTPA) atau setara dengan 1.600 juta standar kubik per hari (million standrad cubic feet per day/MMSCFD). Ditargetkan proyek ini akan on stream pada 2027 mendatang.
Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto menyatakan, industri domestik sudah siap menyerap gas dari Blok Abadi Masela.
“Yang jelas domestik di Indonesia dari Abadi Masela itu ada sekitar 3 juta ton per tahun yang sudah komit. PLN itu 2 juta sampai 3 juta ton, kemudian untuk PGN, untuk pupuk, dan industri-industri lain 3 juta, jadi 9 juta ton,” jelasnya saat ditemui di Gedung DPR RI, Rabu (16/11).
Baca Juga: Pemerintah Godok Perpres Cadangan Penyangga Energi
Oleh karena itu, Dwi menegaskan, sudah ada kepastian pembeli gas dari Masela khususnya domestik sendiri.
Selain itu, produk gas seperti LNG dari Indonesia juga sudah banyak diminati oleh negara lain. Dwi mengungkapkan, Jepang dan Eropa sejauh ini sudah menanyakan minat terhadap LNG Indonesia. “China masih lockdwon tetapi mereka juga kan kebutuhan LNG-nya cukup besar,” terangnya.
Dwi bilang, di tengah isu transisi energi saat ini kebutuhan LNG ikut terdongkrak.
Setelah Shell Upstream Overseas Ltd (Shell) yang mengempit 35% hak partisipasi di dalam proyek Abadi Masela menyatakan hengkang, proyek ini jadi mandeg. Adapun perkembangan terakhir proyek ini, Dwi menyampaikan, Inpex Corporation mencoba untuk membangun kolaborasi bersama dengan PT Pertamina sebagaimana yang diharapkan oleh pemerintah.
Baca Juga: Komisi VII DPR Targetkan Revisi UU Migas Rampung Tahun Depan
“Pertamina sudah melakukan data room study dan dijanjikan oleh Pertamina untuk November ini menyampaikan non-binding offer (klausul perjanjian) ke Shell,” kata Dwi.
Di saat yang sama, Petronas juga tertarik untuk masuk ke Blok Abadi Masela sehingga ada kemungkinan bisa bekerja sama dengan Pertamina untuk pergantian Shell ini.
Dwi berharap, Desember 2022 revisi Plan of Development (POD) yang sudah memasukkan penerapan CCS/CCUS akan segera masuk. Sejalan dengan itu, SKK Migas juga berharap partner yang baru sudah muncul karena Inpex tidak mungkin menyampaikan POD revisi tanpa tahu partner yang baru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News