Reporter: Dimas Andi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) membeberkan perkembangan terkini proyek Blok Masela. SKK Migas berharap PT Pertamina (Persero) bisa segera menuntaskan proses pengambilalihan participating interest (PI) Shell di proyek tersebut.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan, akuisisi saham Shell di Blok Masela oleh Pertamina masih dalam proses. Minggu ketiga April 2023 ini diharapkan akan ada submission offering dari pihak Pertamina.
Meski isu pembentukan konsorsium antara Pertamina dan Petronas dalam proyek Blok Masela mencuat, Dwi mengaku belum menerima surat resmi dari Pertamina terkait kepastian adanya konsorsium tersebut.
Baca Juga: Ambil Alih Blok Masela, Pertamina Buka Pintu untuk Mitra Potensial
“Saya belum dapat surat resmi dari Pertamina. Tapi memang Pertamina mungkin sudah lebih besar kepastiannya untuk berkonsorsium dengan partner yang tadi disebutkan (Petronas),” ujar dia dalam jumpa pers, Senin (17/4).
SKK Migas menyatakan, proyek Blok Masela akan terus berjalan secara paralel. Di satu sisi, SKK Migas terus berkomunikasi dengan Shell agar segera menyelesaikan proses divestasi 35% sahamnya di proyek tersebut.
Di sisi lain, Inpex juga sudah mengajukan review Plant of Development (PoD) Blok Masela. Dalam hal ini, terdapat revisi PoD dengan memasukan implementasi CCS/CCUS dalam proyek tersebut. Berdasarkan catatan KONTAN, implementasi CCS/CCUS di Blok Masela membutuhkan investasi sebesar US$ 1,3 miliar.
Dalam kesempatan yang sama, Benny Lubiantara, Deputi Eksplorasi, Pengembangan, dan Manajemen Wilayah Kerja SKK Migas menambahkan, revisi PoD pada proyek Blok Masela hanya berkaitan dengan implementasi CCS/CCUS.
Memang, implementasi CCS/CCUS membutuhkan investasi besar, namun tujuannya untuk meningkatkan level kompetitif produk yang dihasilkan dari Blok Masela di pasar.
“Harga jual akan lebih baik karena yang dijual adalah produk yang lebih green. Tambahan investasi akan dikompensasi oleh kenaikan revenue dan tidak perlu ada insentif tambahan,” ungkap dia.
Baca Juga: Dirut Pertamina Buka Peluang Gandeng Mitra di Blok Masela
Asal tahu saja, Blok Masela terletak di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku. Berdasarkan laporan tahunan SKK Migas tahun 2020, proyek pengembangan Lapangan Gas – Abadi ini memiliki cadangan terbukti mencapai 18,5 triliun kaki kubik (Tcf) dan 225 juta barel kondensat.
Blok Masela memiliki proyek produksi gas alam cair atau Liquefied Natural Gas (LNG) sebesar 9,5 juta ton per tahun (mtpa), gas pipa 150 juta kaki kubik per hari (mmscfd), dan kondensat 35.000 barel per hari (bpcd).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News