Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasca beredarnya rumor Shell melepas Participating Interest (PI) di Blok Masela, berbagai tanggapan diberikan sejumlah pihak tak terkecuali Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).
Deputi Operasi SKK Migas Fatar Yani Abdurrahman yang ditemui di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral bilang Shell harus melaporkan ke Kementerian ESDM. "ESDM yang berhak memutuskan boleh atau tidak melepas, tidak bisa begitu saja," jelas Fatar, Senin (6/4).
Sementara itu Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto bilang pihak Shell telah menyanggah desas-desus yang beredar. "Mereka sudah menyatakan tidak akan menjual (PI), kalau tidak salah hari ini janjinya (Shell) akan bikin rilis," ungkap Dwi.
Sementara itu dihubungi dikesempatan terpisah, General Manager External Relations Shell Indonesia Rhea Sianipar bilang pihak Shell tidak memberikan komentar terhadap rumor maupun spekulasi pasar yang berkembang.
"kami sepenuhnya fokus dan terus bekerja sama dengan INPEX sebagai operator dalam mengusulkan rencana pengembangan (POD) Proyek Abadi LNG yang layak investasi," jelas Rhea, Senin (6/4) pagi.
Sekedar informasi, desas-desus mundurnya Shell dari Blok Masela berkembang beberapa hari belakangan. Dilansir dari Reuters, Royal Dutch Shell mulai bergerak untuk menjual sahamnya di proyek gas alam cair (LNG) Abadi Indonesia senilai US$ 15 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News