Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sky Energy Tbk (JSKY) siap menyesuaikan rencana bisnis untuk menjual panel surya ke dalam negeri jika kebijakan Pembangkit Listrik Surya Atap (PLTS Atap) sudah lebih jelas dan memberikan kepastian bisnis.
Menurut kabar terakhir, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memprediksi revisi Permen ESDM No 26 Tahun 2021 tentang PLTS Atap akan selesai pada Juli 2023 dengan catatan proses yang berjalan di Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) berjalan lacar.
Direktur Utama Sky Energy, Jung Fan mengakui hingga saat ini segmen pasar JSKY mayoritas untuk ekspor dan pasar lokal belum dieksplorasi lebih jauh.
“Mungkin setelah kebijakan baru PLTS Atap mulai berjalan nantinya, kami akan melihat dan menyesuaikan dengan rencana bisnis kami,” jelasnya kepada Kontan.co.id, Senin (10/7).
Baca Juga: Pertahankan Bisnis, Sky Energy (JSKY) Andalkan Penjualan Ekspor
Terkait kebijakan baru dalam Permen ESDM PLTS Atap, Jung Fan menyebut, pihaknya selalu siap dengan kebijakan yang akan dilaksanakan. Hanya saja dia berharap, ke depannya implementasi regulasi tersebut benar-benar diperhatikan agar tidak terjadi ketidakpastian seperti sebelumnya.
“Hal ini juga supaya target pemerintah dalam penggunaan energi terbarukan dapat tercapai sesuai yang direncanakan,” tegasnya.
Selama kebijakan revisi Permen ESDM PLTS Atap belum rampung, JSKY akan lebih fokus menggarap pasar ekspor karena adanya permintaan yang tinggi untuk produk custom modul surya.
Jung Fan menjelaskan lebih lanjut, secara umum pelanggan Sky Energy merupakan konstumer eksisting yang sudah beberapa kali menjalin kerja sama. Adanya jaminan kualitas produk dan komunikasi yang terjalin baik hingga sekarang, pihaknya akan terus melanjutkan penjualannya ke pelanggan yang sudah ada.
“Sehingga mereka yang memenuhi kapasitas produk kami per tahun nya,” ujar Jung Fan.
Saat ini pelanggan JSKY mayoritas berasal dari Jepang dan Amerika Serikat. Melihat peluang pasar ekspor yang masih menjanjikan, saat ini JSKY sedang mengkaji ekspansi pasar ke negara lain.
Namun ke depannya, JSKY akan terus memantau situasi pasar dan menyesuaikan rencana bisnisnya.
Baca Juga: Ketika Pelaku Usaha PLTS Atap Terancam Gulung Tikar
Dalam catatan Kontan.co.id sebelumnya, di tahun ini prospek PLTS Atap khususnya residensial kurang prospektif, karena isu rencana peniadaan ekspor kelebihan daya listrik.
Adanya tantangan di sektor residensial, Jung Fan menyatakan pihaknya akan tetap mengembangkan solar panel untuk mendukung permintaan dari sektor industri yang fokus pada insentif karbon dan program pengurangan emisi.
Sampai dengan April 2023 Jung Fan mengakui kapasitas produksi JSKY selalu penuh (full capacity) karena beberapa pesanan sudah masuk. Adapun mesin pabrik Sky Energy diakui akan terus ngebul hingga beberapa bulan ke depan. Volume produksi bisa mencapai 2.000 hingga 6.000 pcs panel surya per bulan tergantung berapa Watt-peak (Wp) yang diproduksi.
“Sehingga di akhir tahun ini kami optimistis memperoleh hasil lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya,” terangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News