kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45909,28   -14,21   -1.54%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Smartfren Telecom (FREN) Memproyeksi Pendapatan 2022 Tumbuh di Atas 10%


Selasa, 28 Desember 2021 / 20:42 WIB
Smartfren Telecom (FREN) Memproyeksi Pendapatan 2022 Tumbuh di Atas 10%
ILUSTRASI. Smartfren Telecom (FREN) memproyeksi, pendapatan pada tahun 2022 dapat kembali tumbuh double digit di atas 10%.


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) memproyeksi, pendapatan pada tahun 2022 dapat kembali tumbuh double digit di atas 10%. Kenaikan tersebut sejalan dengan jumlah pelanggan yang diharapkan bertambah.

Sebagai gambaran, per September 2021, Smartfren mencatatkan kenaikan pendapatan 12% year on year (yoy), dari Rp 6,85 triliun menjadi Rp 7,64 triliun. Hal ini sejalan dengan jumlah pelanggan yang bertambah 18%, dari 27,5 juta menjadi 32,5 juta.

Untuk mendorong penambahan jumlah pelanggan, Smartfren akan terus melakukan ekspansi jaringan. Direktur Keuangan FREN Antony Susilo mengatakan, pada tahun 2022 FREN menganggarkan belanja modal alias capital expenditure (capex) sekitar US$ 200 juta.

"Mayoritas capex akan digunakan untuk pengembangan jaringan," kata Antony kepada Kontan.co.id, Selasa (28/12). Saat ini, cakupan jaringan Smartfren terdapat di lebih dari 200 kota atau sekitar 80% dari total populasi di Indonesia.

Baca Juga: Smartfren Telecom (FREN) Bakal Membangun Data Center Berkapasitas 1.000 MW

Jaringan tersebut didukung oleh lebih dari 40.000 BTS yang keseluruhannya merupakan BTS 4G yang tersebar hampir merata di Jawa, sebagian Sumatra, sebagian kecil Kalimantan, dan sebagian kecil Sulawesi. Pada 2022, FREN berencana memperluas jaringannya ke kota-kota lain di wilayah timur Indonesia.

Antony berharap, kenaikan pendapatan turut membuat bottom line Smartfren pada tahun 2022 dapat membaik cukup signifikan. "Pasalnya, secara historis, pendapatan operasional perusahaan terus tumbuh dan sudah mencapai hasil positif per kuartal ketiga 2021," ucap Antony.

Per September 2021, margin EBITDA Smartfren naik menjadi 36,8%, dari sebelumnya 32%. Dari segi bottom line, kerugian bersih Smartfren juga dapat ditekan menjadi Rp 442 miliar dari periode sama tahun 2020 yang sebesar Rp 1,75 triliun.

Baca Juga: Anak Usaha Smarfren Telecom (FREN) Gandeng Fonixtree Digital Singapore Bentuk JV

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×