Reporter: Muhamad Aghasy Putra | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Masih soal rencana merger Citilink dan Pelita Air, dalam prosesnya ditargetkan selesai pada Oktober 2024. Selain itu juga, kini masih menunggu finalisasi dari para pemegang saham keduanya.
Pengamat Penerbangan, Alvin Lie sangat menyayangkan merger ini karena menurutnya kedua maskapai telah memiliki pasar dengan karakteristiknya masing-masing. Ia juga menambahkan dengan berkurangnya jumlah maskapai akan menguntungkan pesaing.
“Padahal keduanya sudah memiliki pangsa sendiri, kalau jumlah airlines berkurang justru akan menguntungkan para pesaingnya. Mereka yang akan sigap melahap pangsa pasar yang ditinggalkan,” kata Alvin saat ditanya Kontan pada Senin, (15/04).
Baca Juga: Pembahasan Skema Merger Citilink dan Pelita Air Masih Dibicarakan Secara Intens
Ia juga menambahkan jika keduanya hilang dan akan terbentuk perusahaan baru itu butuh dana yang cukup besar dengan proses yang cukup panjang secara operasional.
“Butuh investasi besar untuk launching brand baru, kemudian untuk positioning & branding perusahaan tersebut nantinya. Belum lagi semua pesawat harus dicat ulang pasti prosesnya itu cukup lama dan saya tidak kebayang berapa triliun yang harus dibelanjakan untuk semuanya,” ujar Alvin.
Baca Juga: Paling Lambat Kuartal I 2024, Pembahasan Skema Merger Citilink dan Pelita Air Kelar
Ia juga menyayangkan terkait citra positif kedua maskapai baik dari Pelita Air dan Citilink yang dibangun terbuang sia-sia.
“Lantas goodwill dan brand value baik Pelita maupun Citilink yg terbangun bagus selama ini dibuang begitu saja sangat mubazir,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News