kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.960.000   9.000   0,46%
  • USD/IDR 16.300   94,00   0,58%
  • IDX 7.166   -38,30   -0,53%
  • KOMPAS100 1.044   -6,02   -0,57%
  • LQ45 802   -6,08   -0,75%
  • ISSI 232   -0,07   -0,03%
  • IDX30 416   -3,18   -0,76%
  • IDXHIDIV20 486   -4,82   -0,98%
  • IDX80 117   -0,79   -0,67%
  • IDXV30 119   -0,02   -0,02%
  • IDXQ30 134   -1,35   -1,00%

Stanley Black & Decker latih 20 anak jalanan bikin meja


Jumat, 19 Oktober 2018 / 07:00 WIB
Stanley Black & Decker latih 20 anak jalanan bikin meja


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan penyedia perkakas Stanley Black & Decker (SBD) mencanangkan program “Global Week of Service –Lifetime Impact” tanggal 17 – 18 Oktober 2018.  Di acara itu SBD akan mengundang anak jalanan untuk mendapatkan edukasi dan pelatihan bagaimana cara membuat produk kerajinan yang bernilai ekonomi.

Country Director Stanley Black & Decker Indonesia King Hartono Hamidjaja menjelaskan, dalam program CSR kali ini SBD ingin menekankan bahwa setiap pelatihan yang diberikan harus memberikan dampak yang nyata bagi kehidupan anak-anak tersebut di masa depan.

“CSR yang dilakukan di Indonesia ini merupakan bagian dari program global SBD. Meskipun konsep setiap negara berbeda-beda, namun dalam satu tema yaitu: Global Week of Service - Lifetime Impact,” ucap King dalam keterangannya, Kamis (18/10).

Khusus di Indonesia, dijelaskan King, SBD akan memberikan “lifetime impact” ke 20 anak jalanan di Jakarta Timur. Ke 20 anak tersebut ada di usia sekolah SMP-SMA dan saat ini belajar Kejar Paket B-C di bawah binaan rumah singgah Swara Peduli di Duren Sawit. Mereka akan dilatih membuat meja.

Selama pelatihan, ke-20 anak jalanan itu akan diberi pengetahuan mengenai Safety and Basic Product Training Skill.  Untuk setiap anak SBD juga memberikan sertifikat dan satu set basic tool kit yang bisa mereka manfaatkan untuk memulai karya atau usaha kreatif mereka.

King menjelaskan, SBD Indonesia memberikan bekal bagaimana membuat produk yang bernilai ekonomi ke 20 anak jalanan tersebut agar mereka bisa menjadi wirausahawan maupun karyawan dengan kemampuan kreatif.

“Harapannya, mereka bisa hidup mandiri dan kreatif sehingga bisa menggunakan waktunya dengan hal hal yang positif. Inilah visi kegiatan “lifetime impact” kita. Dampak lain, tentu kami juga ingin mendorong agar ekonomi kreatif di Indonesia semakin berkembang,” jelas King.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×