kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.894   36,00   0,23%
  • IDX 7.203   61,60   0,86%
  • KOMPAS100 1.107   11,66   1,06%
  • LQ45 878   12,21   1,41%
  • ISSI 221   1,09   0,50%
  • IDX30 449   6,54   1,48%
  • IDXHIDIV20 540   5,97   1,12%
  • IDX80 127   1,46   1,16%
  • IDXV30 135   0,73   0,55%
  • IDXQ30 149   1,79   1,22%

Stanley Black & Decker latih 20 anak jalanan bikin meja


Jumat, 19 Oktober 2018 / 07:00 WIB
Stanley Black & Decker latih 20 anak jalanan bikin meja


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan penyedia perkakas Stanley Black & Decker (SBD) mencanangkan program “Global Week of Service –Lifetime Impact” tanggal 17 – 18 Oktober 2018.  Di acara itu SBD akan mengundang anak jalanan untuk mendapatkan edukasi dan pelatihan bagaimana cara membuat produk kerajinan yang bernilai ekonomi.

Country Director Stanley Black & Decker Indonesia King Hartono Hamidjaja menjelaskan, dalam program CSR kali ini SBD ingin menekankan bahwa setiap pelatihan yang diberikan harus memberikan dampak yang nyata bagi kehidupan anak-anak tersebut di masa depan.

“CSR yang dilakukan di Indonesia ini merupakan bagian dari program global SBD. Meskipun konsep setiap negara berbeda-beda, namun dalam satu tema yaitu: Global Week of Service - Lifetime Impact,” ucap King dalam keterangannya, Kamis (18/10).

Khusus di Indonesia, dijelaskan King, SBD akan memberikan “lifetime impact” ke 20 anak jalanan di Jakarta Timur. Ke 20 anak tersebut ada di usia sekolah SMP-SMA dan saat ini belajar Kejar Paket B-C di bawah binaan rumah singgah Swara Peduli di Duren Sawit. Mereka akan dilatih membuat meja.

Selama pelatihan, ke-20 anak jalanan itu akan diberi pengetahuan mengenai Safety and Basic Product Training Skill.  Untuk setiap anak SBD juga memberikan sertifikat dan satu set basic tool kit yang bisa mereka manfaatkan untuk memulai karya atau usaha kreatif mereka.

King menjelaskan, SBD Indonesia memberikan bekal bagaimana membuat produk yang bernilai ekonomi ke 20 anak jalanan tersebut agar mereka bisa menjadi wirausahawan maupun karyawan dengan kemampuan kreatif.

“Harapannya, mereka bisa hidup mandiri dan kreatif sehingga bisa menggunakan waktunya dengan hal hal yang positif. Inilah visi kegiatan “lifetime impact” kita. Dampak lain, tentu kami juga ingin mendorong agar ekonomi kreatif di Indonesia semakin berkembang,” jelas King.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×