kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.777.000   23.000   1,31%
  • USD/IDR 16.879   -9,00   -0,05%
  • IDX 5.991   -5,35   -0,09%
  • KOMPAS100 850   2,84   0,34%
  • LQ45 673   5,06   0,76%
  • ISSI 186   0,20   0,11%
  • IDX30 355   2,55   0,72%
  • IDXHIDIV20 433   6,08   1,43%
  • IDX80 96   0,58   0,60%
  • IDXV30 102   -0,29   -0,28%
  • IDXQ30 118   1,92   1,66%

Stok beras menipis jelang panen raya


Selasa, 06 Februari 2018 / 20:20 WIB
Stok beras menipis jelang panen raya
ILUSTRASI. Pedagang beras merugi


Reporter: Abdul Basith | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menjelang panen raya, pemerintah perlu untuk memperketat penjagaan stok beras. Pasalnya, Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang terus menipis.

CBP yang dimiliki Bulog saat ini dikucurkan oleh pemerintah untuk menekan harga beras. "Stok Bulog saat ini terus menurun karena beras untuk operasi pasar," ujar Dwi Andreas Santosa, Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB), Selasa (6/2).

Stok yang semakin menipis itu dinilai Dwi mengkhawatirkan. Hal tersebut dikarenakan saat ini beras yang beredar di pasar dengan operasi pasar hanya dari Bulog.

Tipisnya stok Bulog membuat operasi pasar tidak mampu menarik harga turun. Oleh karena harga saat ini masih stabil tinggi.

Panen raya yang diungkapkan terjadi di beberapa daerah pun belum berdampak pada harga. Hal itu dikarenakan panen baru sebesar 20% dari areal tanam. "Panen saat ini hanya baru 20% dari luas lahan tanam," terang Dwi.

Selain itu hasil panen pun dinilai tidak dapat langsung dilepas ke pasar. Gabah yang dipanen perlu dikeringkan terlebih dahulu dan setelah itu diproses menjadi beras.

Produksi beras yang terdapat hanya di beberapa daerah tersebut digunakan terlebih dahulu untuk memenuhi kebutuhan daerahnya. Setelah produksinya berlebih maka hasil produksi baru didistribusikan ke daerah yang mengalami defisit.

Proses distribusi pun nantinya memakan waktu. Dwi bilang dengan sistem distribusi yang ada, beras baru dapat tiba ke daerah lain dalam waktu satu bulan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×