kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Stok daging sapi sampai Desember capai 10.000 ton


Kamis, 13 November 2014 / 17:31 WIB
Stok daging sapi sampai Desember capai 10.000 ton
ILUSTRASI. 5 Cara Memakai Serum Wajah dengan Benar, Jangan Keliru Lagi


Reporter: Mona Tobing | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Asosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (ASPIDI) menyebutkan stok daging sapi sampai Desember ini diperkirakan maksimum mencapai 10.000 ton. Pada Desember nanti, ASPIDI berencana untuk menghitung kembali kebutuhan impor daging sapi untuk tiga bulan mendatang.

Thomas Sembiring, Direktur Eksekutif ASPIDI belum mau menyebut berapa besar izin impor daging sapi yang bakalan diajukan ke Kementerian Perdagangan (Kemendang). "Stok 10.000 ton masih aman sampai Januari. Bulan depan kami akan ajukan kembali untuk berapa besar yang akan masuk," kata Thomas, Kamis (13/11).

Di sisi lain, tingginya harga daging sapi saat ini di luar kendali dari ASPIDI. Sebab, menurut Thomas harga daging sapi dipengaruhi dua faktor yakni: harga daging dunia dan kurs mata uang rupiah.

Jika harga daging sapi masih mahal saat ini terjadi karena pelemahan mata uang rupiah. Hitungannya jika kurs Rp 12.000 dengan harga daging sapi US$ 5 per kilogram. Ditambah bea masuk (BM) dan biaya transport. Lalu, importir mengambil untung sebesar laba 10% ke distributor. Lalu dari distributor menjual ke resealer dengan harga yang diakui Thomas tidak bisa diatur dan dipantau oleh ASPIDI.
 
Sementara Kementerian Pertanian (Kementan) mengklaim sampai Oktober ada kelebihan daging sapi impor. Syukur Iwantoro, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan mengatakan, Oktober telah terjadi kelebihan antara kebutuhan dengan konsumsi daging sapi. 

Jumlahnya mencapai 140.000 ton setara daging. Syukur mengatakan, angka tersebut berdasarkan hitungan dari Badan Karantina Kementan. Penyebaran surplus daging sapi sebesar 140.000 ton tersebar di 33 provinsi dan kabupaten.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×