kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Stok garam hanya cukup sampai Maret


Jumat, 17 Februari 2012 / 21:47 WIB
Stok garam hanya cukup sampai Maret
ILUSTRASI. Seorang karyawan menunjukkan kepingan emas di kantor Pegadaian Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (15/10/2020). ANTARA FOTO/Abriawan Abhe/hp.


Reporter: Ayu Utami Larasati | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Tahun ini, lagi-lagi pemerintah memperkirakan produksi garam lokal untuk konsumsi tidak mencukupi kebutuhan konsumen sehingga pemerintah kembali membuka keran impor garam.

Dirjen Perdagangan Luar Negeri Departemen Perdagangan Deddy Saleh mengatakan hasil produksi garam lokal untuk konsumsi 1,1 juta ton dan impor 900 ribu ton, sehingga jumlah stok sampai akhir 2011 sekitar 2 ton. Namun di awal tahun ini sisa stok garam diperkirakan hanya mencapai 360 ribu ton.

"Kalau konsumsi rata-rata 120 ribu ton per bulan, maka jumlah 360 ribu ton hanya cukup sampai pertengahan Maret, jadi perlu tambahan stok sekitar 500 ribu ton dari importir untuk mencukupi kebutuhan sampai panen raya pertengahan Agustus mendatang," kata Deddy, Jumat (17/2) di Jakarta.

Karena perkiraan sisa stok hanya cukup sampai pertengahan Maret, Deddy akan memastikan stok garam dalam negeri yang ada di pedagang dan petani terserap oleh importir dan produsen hingga akhir Februari.

"Ini harus dilakukan, karena menurut info yang saya dapatkan, ada petani dan pedagang yang tidak mau menjual karena menunggu harga naik, itu tak bisa dibiarkan karena mengorbankan konsumen," tandas Deddy.

Menurut Deddy, harga garam dari petani biasanya Rp 750/kg untuk KW1, namun harga sekarang mencapai Rp 800 - Rp 850/kg untuk KW 1.

"Kalau harganya sudah semahal itu, cukuplah, jangan sampai dinaikkan lagi. Tunggu sampai akhir Februari, baru kita keluarkan izin impornya, tapi setelah dipastikan stok dalam negeri diserap," tutupnya

Rencana ini disambut baik oleh Aliansi Asosiasi Petani Garam Rakyat Indonesia (A2PGRI). "Impor 500 ribu ton itu wajar, karena memang stok tidak cukup sampai kuartal 1 tahun 2012," kata Faisal Badawi, Anggota Presidium A2PGRI saat dihubungi KONTAN, (17/2).

Faisal memaparkan, produksi garam 2011 ditargetkan 1,4 juta ton, namun meleset menjadi 1,1 juta ton. "Kami berharap garam impor sudah masuk paling lambat Juni 2012,karena stok pasti sudah sangat tipis, sedangkan panen raya baru bulan Agustus 2012," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×