kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Strategi Garuda Indonesia (GIAA) di tengah lesunya bisnis penerbangan


Kamis, 16 April 2020 / 19:53 WIB
Strategi Garuda Indonesia (GIAA) di tengah lesunya bisnis penerbangan
ILUSTRASI. Proses unloading bahan baku 50 kg Oseltamivir dari India. Indofarma (INAF) carter pesawat Garuda jemput bahan baku obat penyembuh Covid.


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kinerja industri penerbangan tahun ini diprediksi loyo. Hal tersebut akibat dari dampak penyebaran virus corona secara global, termasuk di Indonesia.

PT Garuda Indonesia (GIAA) pun mengakui adanya lockdown atawa karantina wilayah dan pembatasan kedatangan menyebabkan perusahaan maskapai penerbangan terpuruk.

Perusahaan pelat merah ini pun melihat pendapatannya bakal terganggu dengan adanya wabah virus corona ini. Terlebih sejumlah penerbangan sudah dihentikan sementara.

Baca Juga: Staf Khusus Jokowi minta maaf karena surati camat bantu perusahaannya perangi corona

"Kalau ditanya ada kerugian sudah pasti ada, tapi seperti saya selalu bilang, kami di direksi di manajemen selalu berupaya untuk membereskan, mencari cara apa yang bisa kami lakukan ke depan," ujar Irfan kepada kontan.co.id, Kamis (16/4).

Irfan pun enggan menyebut secara detail berapa besaran penurunan pendapatannya yang bakal dialami Garuda Indonesia. Namun, perusahaan BUMN ini terus melakukan berbagai upaya demi menahan penurunan pendapatan lebih lanjut.

Garuda Indonesia mulai menetapkan sejumlah langkah dalam mengantisipasi industri aviasi yang terserang dampak langsung dari virus corona.

Salah satunya dengan menaikkan volume kargo di tengah tingkat keterisian pesawat atau load faktor yang rendah. Selain itu juga mulai mengalihkan layanan sewa atau charter pesawat.

Baca Juga: Kedubes AS: Pesan untuk seluruh warga AS di Indonesia, segera pulang sekarang!

Irfan mengatakan telah mengadakan pembicaraan dengan sejumlah pemain kargo untuk menaikkan volume kargo di tengah tingkat keterisian pesawat atau load faktor yang rendah. Selain itu juga mulai mengalihkan layanan sewa atau charter pesawat.

“Betul, Kami lagi bicara dengan sesama para pemain kargo. Kami juga menawarkan charter, dan kami mulai ada penerbangan yang tanpa penumpang,” jelasnya.

Langkah maskapai juga diikuti oleh anak usahanya Citilink yang mulai mengembangkan layanan penerbangan tidak berjadwal (charter) dan kargo sebagai upaya diversifikasi lini layanan bisnis yang saat ini menghadapi tantangan dari virus Corona.

Direktur Utama Citilink Juliandra mengungkapkan, penerbangan tidak berjadwal dan kargo merupakan lini layanan bisnis yang dinilai cukup berpeluang di tengah situasi yang penuh tantangan saat ini.

Pasalnya, kelancaran proses distribusi logistik merupakan hal yang penting terutama saat masa krisis akibat corona.

“Citilink berupaya untuk mendukung proses distribusi logistik ke masyarakat melalui penerbangan kargo ke berbagai daerah sehingga ketersediaan pasokan logistik di daerah-daerah tetap terjamin,” ujar Juliandra.

Baca Juga: Indofarma (INAF) carter pesawat Garuda untuk jemput bahan baku obat Covid

Untuk itu, maskapai dengan jenis layanan minimum ini akan meningkatkan volume bisnis kargo Citilink yang lebih kompetitif serta memaksimalkan potensi pasar kargo.

Citilink memanfaatkan jenis pesawat untuk melayani kargo seperti pesawat Airbus A320 hingga pesawat berbadan lebar Airbus A330 ke berbagai destinasi di domestik dan internasional seperti Malaysia, Singapura dan Timor Leste.

Dalam waktu dekat, Citilink juga akan mengoperasikan pesawat khusus kargo (freighter) Boeing 737-500 untuk memaksimalkan layanan kargo pada rute-rute domestik.

Selain pengembangan layanan kargo, Citilink juga mengembangkan bisnis penerbangan charter baik untuk charter penumpang (grup), charter pribadi (private) dan charter cargo di jaringan rute domestik maupun internasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×