kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Strategi Yamaha merebut tahta motor matik


Rabu, 13 Februari 2013 / 10:59 WIB
Strategi Yamaha merebut tahta motor matik
ILUSTRASI. Kontan - KOMINFO Kilas Kementerian Online


Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Yamaha Indonesia tak diam saja ketika tahta sepeda motor matik di Indonesia direbut oleh Honda sejak 2011. Tahun ini, PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) berusaha merebutnya kembali.

Trisula

Salah satu cara, mengandalkan sepeda motor matik termurah, yaitu Mio GT sekaligus memperbanyak variannya. Segmen ini, porsinya paling besar di pasar penjualan sepeda motor di tanah air.

Sebelumnya, Yamaha sudah punya Mio J dan Mio J Teen. Lengkap sudah trisula Yamaha untuk betempur habis-habisan menghadapI andalan Honda, yaitu BeAT.

"Kini kami  punya tiga tipe. Diharapkan Mio GT mampu menambah lagi penjualan setidaknya 20.000 unit. Pasti akan ada pergeseran dari pengguna varian lain. Namun bersama-sama penjualan akan naik," jelas Dyonisius Beti, Executive Vice President YIMM di Jakarta Selatan, kemarin (12/2).

Pada Januari lalu, penjualan Mio J (pelek jari-jari dan palang) mencapai 17.031 unit sedangkan Mio J Teen 39.005 unit. Dengan GT, diharapkan total penjualan Mio (Mio Series) mencapai 70.000-80.000 unit. Bahkan bisa menembus 100.000 unit per bulan. Sebagian pengguna BeAT atau calon pembeli, beralih ke Mio.

Dyon menegaskan, fokus Yamaha bukan untuk sekadar kembali menjadi nomor satu, namun menjaga pasar sepeda motor tetap sehat. Salah satunya, mengharamkan strategi diskon besar untuk mendongkrak penjualan.

"Sesuai regulasi DP, kami berharap mulai April, persaingan kembali sehat. Pasalnya, pada kuartal pertama, kompetitor masih bisa memanfaatkan DP ringan melalui lembaga pembiayaan syariah. Sedangkan kami tidak," beber Dyon.

Kenaikan bertahap

Tahun lalu Yamaha berhasil memperoleh penjualan 1.252.831 unit atau 29,5% dari total penjualan sepeda motor matik (4.236 juta unit). "Tahun ini kami mencoba mengejar ke posisi 32%. Bertahap lah," lanjut pria berambut perak ini.

Sebenarnya, awal tahun ini Yamaha sudah bergerilya meluncurkan Xeon RC untuk menyaingi Vario 125 PGM-FI.  Untuk itu, selain dibekali fitur lebih banyak, harganya pun diturunkan sampai Rp 1 jutaan.

"Banderol kompetitor (Vario 125) Rp 1 juta lebih murah. Akibatnya Xeon lama tidak laku. Kini, kondisinya sama. Kami adu kualitas produk dan nilai lebih yang ditawarkan ke konsumen," beber Dyon.

Hadirkan model baru

Yamaha juga berniat menggarap segmen baru (blue ocean). Indikasinya, sepeda motor matik baru disiapkan lagi. "Tunggu saja, sebentar lagi diluncurkan!" imbuh Dyon.

Saat ini, Yamaha sudah mengetes TTX, sepeda motor matik off-road yang akan dipasarkan di Indonesia. Meski unik, Yamaha yakin memperoleh pasar untuk segmen ini. "Dalam berbisnis semua ada risikonya. Kami lihat ada pasarnya, meski tidak banyak," tutup Dyon.

Yamaha Indonesia telah melakukan berbagai usaha maksimal. Termasuk memperkuat citra, menghadirkan juara MotoGP 2010 dan 2013, Jorge Lorenzo dan sang legenda, Valentino Rossi yang diajak "pulang kembali", bersama-sama mempromosikan Yamaha pada awal tahun ini. (Agung Kurniawan/Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×