kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sudah serap capex Rp 180 miliar, Madusari Murni (MOLI) bakal gencarkan diversifikasi


Kamis, 15 Juli 2021 / 18:39 WIB
Sudah serap capex Rp 180 miliar, Madusari Murni (MOLI) bakal gencarkan diversifikasi
Komisaris dan Direksi?PT Madusari Murni Indah Tbk (MOLI) usai RUPS di Jakarta (15/7/2021).


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten PT Madusari Murni Indah Tbk (MOLI) menyatakan telah menyerap modal kerja sekitar Rp 180 miliar dari total alokasi Rp 250 miliar hingga kini.

Direktur Madusari Murni, Jose G. Tan menjelaskan pemakaian capex dialirkan pada proses pembangunan proyek Multi Feedstock. Proyek ini sendiri diperkirakan sudah dapat digunakan sempurna pada semester II tahun 2022 mendatang.

"Penggunaan dana sebesar Rp 180 miliar ini fokus pada pembangunan fasilitas fermentasi dalam proyek Multi-Feedstock. Selain fermentasi, kami juga membutuhkan fasilitas destilasi hingga boiler. Sedangkan fasilitas untuk proses fermentasi yang sedang dibangun ini nantinya digunakan untuk mengolah jagung menjadi saripati," jelasnya saat paparan publik yang berlangsung virtual, Kamis (15/7).

Baca Juga: Penggunaan digital health meningkat, layanan Link Net (LINK) tumbuh hingga 40%

Ia melanjutkan, MOLI menargetkan bisa terbebas dari ketergantungan satu line bahan baku tetes gula tebu dengan pembangunan proyek Multi Feedstock ini. Multi Feedstock sendiri akan fokus pada pengolahan etanol berbahan dasar pati (statch) yang didapat dari jagung, sorgum, hingga padi.

Selain itu, pihaknya juga berharap dapat meningkatkan volume produksi etanol berbahan baku pati-patian (starch) sebanyak 80 juta liter saat Multi-Feedstock beroperasi.

Jose mengemukakan jika sepanjang 2020 pihaknya menuai lonjakan sampai 60% permintaan etanol sebab kebutuhan hand sanitizer turut meroket. Namun karena keterbatasan bahan baku, yang hanya menggunakan bahan tetes gula di Indonesia, pihaknya terpaksa lakukan ekspor bahan baku dari Pakistan.

Hal ini berujung pula pada kenaikan harga bahan baku etanol di Indonesia. MOLI sendiri memproyeksi jika harga bahan baku bisa turun 5% sampai 10% tahun ini. "Sekali lagi, proyek Multi Feedstock ini pun juga akan menjaga kualitas etanol kami yang memang dikenal terbaik di pasarnya," sambung Direktur Utama MOLI, Adikin Basirun.

Baca Juga: Pudjiadi Prestige (PUDP) menunda rencana ekspansi di tahun ini

Selain itu, pihaknya juga berencana melakukan diversifikasi dengan membuka jalan ke industri tinta. Perbedaannya tinta yang dihasilkan nantinya mengandung etanol food grade sehingga aman dan lebih multiguna.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×