kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

JIka tidak ekspansi, Saka Energi akan sulit bertahan hidup


Jumat, 01 Mei 2020 / 09:49 WIB
JIka tidak ekspansi, Saka Energi akan sulit bertahan hidup
ILUSTRASI. ridwan.mulyana - Foto-foto saat kunjungan Wakil Menteri ESDM Archandra Tahar di Onshore Processing Facility (OPF) Saka Energi di Wilayah Kerja Blok Pangkah, Gresik Jawa Timur, Sabtu (9/9). LAPANGAN BLOK PANGKAH PT SAKA ENERGI INDONESIA - PT Saka Energi In


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Moody's Investor Service menurunkan peringkat PT Saka Energi Indonesia menjadi B1 dari Ba2. Pada saat yang sama Moody's juga memangkas peringkat obligasi senior tanpa jaminan menjadi B1 dari Ba2. 

Tak hanya itu, Moody's juga mengubah outlook Saka Energi menjadi negatif. Salah satu faktor yang mengubah pandangan Moody's adalah potensi likuiditas Saka yang melemah. 

Baca Juga: SKK Migas sebut bisnis eksplorasi migas penuh risiko

Ini karena keputusan Mahkamah Agung pada yang membuat Saka harus membayar US$ 127,7 juta kepada otoritas pajak sesuai keputusan Mahkamah Agung pada Januari 2020. Saka Energi telah membayar kewajiban tersebut pada 15 April 2020. Kewajiban pajak ini terkait pembelian 65% saham Blok Pangkah oleh Saka dari Hess Corporation pada tahun 2014.

"Pembayaran Saka ke otoritas pajak akan melemahkan posisi likuiditasnya di saat kondisi bisnis, harga dan pembatasan investasi yang sedang tidak mendukung. Hal ini juga akan memperburuk profil operasinya," jelas Vikas Halan, Senior Vice President Moody's dalam rilis pada Kamis (30/4).

Baca Juga: Kasus Blok Muriah, pengamat: Petronas harus patuhi kontrak

Tanpa pertumbuhan anorganik, Moody's memperkirakan hidup Saka dengan cadangan yang ada hanya kurang dari lima tahun. Belanja modal sebesar US$ 150 juta - US$ 200 juta pada tahun 2020 hanya akan memungkinkan perusahaan untuk fokus mempertahankan operasi yang ada di ladang minyak dan gas. Produksi Saka akan menurun menjadi 30-31 ribu barel minyak per hari (kboepd) pada 2020 dari 51,5 kboepd pada 2017. 

Saka memang akan mendapat manfaat dari peningkatan hak kerjanya di blok gas Muriah hingga 100% dari 20% pada tahun 2020. Tapi Moody's memperkirakan, produksi dari blok gas akan kurang dari 1,5 kboepd mengingat tantangan operasional di bidang ini. 



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×