Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Yudho Winarto
Terkait pengembangan proyek Summarecon Bogor, proyek tersebut kemungkinan diluncurkan pada kuartal terakhir tahun ini. Kawasan tersebut dinilai prospek didukung lokasi pengembangan yang strategis.
Pengembangan hunian baru di kawasan tersebut bertujuan untuk menyasar pembeli yang menginginkan rumah berharga di bawah Rp 1,5 miliar dengan lingkungan yang baik.
“Kami memperkirakan bahwa Bogor Township akan menjadi menjadi sentimen positif bagi perseroan untuk menopang penjualan marketing pada paruh kedua tahun ini. Apalagi hunian yang dijual di kota mandiri ini cukup menarik, yaitu akses yang baik, menawarkan kenyamanan lingkungan yang baik, dan hanya perseroan yang baru mengembangkan kota mandiri di daerah tersebut,” katanya.
Namun demikian, Summarecon melakukan sejumlah strategi untuk tetap bisa mencapai target yang telah dipangkas.
Jemmy menambahkan, manajemen SMRA telah melihat bahwa kondisi pasar mulai meningkat secara bertahap. Untuk mencapai target sampai dengan akhir tahun ini SMRA masih akan melaksanakan beberapa peluncuran produk baru.
Saat ini, perusahaan mengutamakan penjualan produk yang sesuai dengan kemampuan konsumen dan mengupayakan metode pembayaran yang lebih mudah.
Baca Juga: Summarecon Agung (SMRA) perkenalkan klaster terbarunya, Magenta Residence
Selain itu, perusahaan meningkatkan pemanfaatan teknologi digital, seperti launching proyek di Bekasi, Serpong dan Makassar secara virtual dan memanfaatkan visualisasi lokasi properti dengan teknologi digital.
“Yang paling penting pricing dan cara bayar yang harus kita sesuaikan dengan kemampuan daya beli dan tetap menjaga kepercayaan serta kualitas produk yang tidak pernah berubah,” kata Jemmy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News