kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Survei: Konsumen lebih mengutamakan keselamatan dan kenyamanan moda transportasi


Kamis, 01 Agustus 2019 / 15:28 WIB
Survei: Konsumen lebih mengutamakan keselamatan dan kenyamanan moda transportasi


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Handoyo .

Khusus KRL, kebijakan pemerintah untuk membangun moda transportasi yang terintegrasi dengan transportasi publik lainnya menjadikan KRL sebagai salah satu moda transportasi yang cukup populer digunakan oleh konsumen.

Sedangkan bagi pengguna taksi online, Go Jek memiliki tingkat preferensi konsumen lebih tinggi daripada Grab pada semua aspek, yaitu pada aspek keterjangkauan tarif (54%), aspek keamanan (59%), kehandalan layanan (60%), keramahan (57%), dan kenyamanan serta kebersihan (59%).

Responden yang mengaku pernah mengalami kecelakaan pada layanan Grab-Bike tercatat lebih tinggi, yaitu mencapai 8,8% daripada yang terjadi di layanan Go-Ride (6,6%).

David lebih lanjut mengakui moda transportasi perkotaan saat ini semakin baik dibandingkan beberapa tahun lalu. Namun demikian, imbuhnya, tidak hanya transportasi harus saling terintegrasi, tapi transportasi urban juga harus mengarusutamakan aspek keamanan dan kenyamanan bagi penumpang.

“Maka dari itu, investor jangan hanya bakar duit untuk promo saja, tapi pakailah untuk meningkatkan kualitas layanan agar konsumen merasa aman dan nyaman,” tegas David dalam keterangan pers, Kamis (1/8).

Baca Juga: Bekasi catat inflasi tertinggi di Jabodetabek pada bulan Juli

Menanggapi hasil survei itu, VP Corporate Affairs Gojek Michael Say menegaskan jika Gojek selalu berkomitmen untuk menghadirkan layanan yang berkualitas untuk memberikan pengalaman berkendara yang aman dan nyaman kepada pelanggan.

Untuk itu, lanjutnya, Gojek telah melakukan banyak upaya pencegahan, perlindungan dan penanganan yang baik bagi pengguna.

Dalam upaya pencegahan, Gojek mengembangkan pelatihan dan edukasi mitra terkait topik keamanan dan kekerasan seksual. Saat ini Gojek telah melatih 4.000 mitra di lebih dari 30 kota di Indonesia.

Selain itu, Gojek juga menjalankan tindakan perlindungan, antara lain dengan memberikan perlindungan asuransi dan pengembangan fitur keamanan pada aplikasi, yaitu fitur Tombol Darurat dan fitur Bagikan Perjalanan.

“Kepada pelaku, baik itu mitra pengemudi ataupun penumpang, Gojek akan memberi tindakan tegas. Selain melakukan putus mitra dan pemblokiran akun (penumpang), Gojek juga siap melakukan mendampingi korban apabila korban merasa perlu untuk melanjutkan kasus ini di jalur hukum,” tukasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×