kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Surya Semesta Internusa berencana operasikan tiga hotel lagi


Minggu, 01 Juli 2018 / 23:24 WIB
Surya Semesta Internusa berencana operasikan tiga hotel lagi
ILUSTRASI. Hotel Batiqa dari SSIA


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) melalui anak usahanya PT Batiqa Hotel Management akan terus melakukan ekspansi bisnis perhotelan. Dalam dua tahun ke depan, perusahaan ini menargetkan akan mengoperasikan tiga hotel baru.

Saat ini, Batiqa Hotel Management telah mengoperasikan tujuh hotel dengan standar bintang tiga dengan total 889 kamar. Satu hotel baru beroperasi tahun ini di Surabaya dengan kapasitas 87 kamar. Ini adalah hotel yang dibangun dan dimiliki oleh PT Nusa Raya Cipta yang juga masih anak usaha SSIA.

Sementara enam hotel lagi dibangun dan dimiliki SSIA melalui anak usahanya PT Surya Internusa Hotel. Keenamnya Hotel Batiqa berlokasi di Karawang, Jababeka, Cirebon, Palembang, Lampung, dan Pekanbaru.

Posma Hutauruk, Head of Sales Batiqa Hotel Management mengatakan, ke depan pihaknya tidak hanya akan mengelola dan mengoperasikan hotel yang dimiliki oleh Surya Semesta Internusa Group tetapi juga akan mengoperasikan hotel yang dimiliki oleh investor lain.

"Dua dari tiga hotel yang akan dioperasikan dalam dua tahun ke depan merupakan milik investor lain." katanya pada Kontan.co.id, Jumat (29/6).

Dua hotel tersebut milik investor laik itu akan berkonsep Golf Resort dan Beach Club. Posma tidak bersedia menyebutkan lokasi kedua hotel tersebut, namun dipastikan akan berlokasi di destinasi wisata. Satu hotel ditargetkan akan beroperasi awal tahun depan dan satu lagi beroperasi pada pertengahan tahun 2019.

Jika selama ini, Batiqa hanya mengoperasikan hotel dengan standard bintang tiga maka Golf Resort Hotel dan beach Club Hotel yang akan dioperasikan tahun depan tersebut akan lebih mewah dengan mengusung bintang empat dan bintang lima.

Sementara satu hotel lagi yang akan dioperasikan Batiqa Hotel akan dibangun sendiri oleh SSIA. Hotel anyar itu berlokasi di Jakarta dan ditargetkan akan beroperasi pada awal tahun 2020.

Adapun okupansi rata-rata Batiqa hotel sepanjang semester I 2018 mencapai 71%. Menurut Posma, ini meningkat 12% lebih dibandingkan periode yang sama tahun 2017. Tingkat keterisian kamar paling tinggi ada adi Batiqa Hotel Lampung yang mencapai 80%, lalu diikuti Cirebon 75%, dan Palembang 70%.

"Okupansi Hotel di Lampung bagus karena sekarang banyak daerah wisata baru di sana, bisnis di sana juga bagus karena ada proyek kapal disana, ada jalan tol dibangun sehingga banyak long stay guest. Jadi dari sisi bisnis bagus dan dasi sisi leisure juga bagus. Hotel di Palembang dan Cirebon juga mirip dengan kondisi Lampung," jelas Posma.

Posma memperkirakan okupansi Batiqa Hotel Palembang akan terus mengalami peningkatkan karena sudah terpilih sebagai salah satu venue untuk perhelatan Asian Games 2018.

Sementara yang jadi tantangan perusahaan saat ini adalah Hotel di Karawang dan Jababeka. Pertumbuhan okupanasinya tidak sebagus hotel lain mereka.

"Memang masih tumbuh masing 6% dan 1%, tetapi tidak sebagus yang lain karena traffic ke wilayah Jababeka dan Karawang sangat terganggu dengan pembangunan infrastruktur sehingga membuat pebisnis malas untuk meeting di sana," jelasnya.

Selain kenaikan okupansi, tarif Batiqa Hotel juga mengalami kenaikan rata-rata sekitar 7% pada semester I 2018 dibandingkan tahun lalu. Oleh karena itu, Posma melihat bahwa prospek hotel di Jaringan Batiqa masih cukup bagus.

Ke depan, perusahaan melihat prospek hotel masih akan bagus didukung dengan kebijakan pemerintah dengan membuka destinasi-destinasi wisata baru dan adanya pembangunan infrastruktur yang memudahkan orang melakukan traveling. Kendati begitu, Posma enggan menyebutkan target pendapatan bisnis hotel mereka tahun ini.

Seperti di ketahui, sepanjang tahun 2017, SSIA mencatatkan pendapatan sebesar Rp 696,8 miliar dari bisnis hotel atau sekitar 21% dari total pendapatan usaha perseroan. Itu mengalami peningkatan 2,8% dibandingkan tahun sebelumnya.

Sementara pada kuartal I 2018, pendapatan hotel SSIA meningkat 1,68% menjadi Rp 157,2 miliar dari periode yang sama 2017. Itu menyumbang 17,2% terhadap total pendapatan perusahaan.

SSIA saat ini memiliki 10 hotel. Selain dibawah jaringan Batiqa Hotel, perusahaan juga memiliki tiga hotel lain yakni Grand Melia Jakarta, Melia Bali Hotel, dan Banyan Tree Ungasan Resort.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×