kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Tahun 2013 penjualan ponsel makin semarak


Sabtu, 12 Januari 2013 / 08:25 WIB
Tahun 2013 penjualan ponsel makin semarak
ILUSTRASI. Interior rumah dengan lantai keramik yang unik. Foto:?Instagram @snookphotograph


Reporter: Merlinda Riska | Editor: Edy Can

JAKARTA. Pasar ponsel tahun 2013 ini makin memanas dengan kehadiran berbagai sistem operasi baru dari Android (Google), Windows (Microsoft), dan BlackBerry (RIM). Lembaga riset Growth for Knowledge (GfK) memprediksi pertumbuhan penjualan ponsel di Indonesia meningkat sebesar 8% di tahun 2013.

Pertumbuhan penjualan ditopang oleh penjualan ponsel pintar yang meningkat 44% dibandingkan dengan tahun lalu. Sementara, ponsel dengan fitur berbasis Symbian diproyeksi tahun ini hanya tumbuh 2%. "Penjualan ponsel pintar tumbuhnya lebih besar karena harga yang terus turun dan jumlah kelas menengah di Indonesia terus tumbuh," kata Johan Pangaribuan, GFK Senior Account Manager Telecommunication kepada KONTAN, Jumat (11/1).

Dia mengatakan, penjualan ponsel pintar masih didominasi oleh merek global dengan komposisi 98%, sementara 2% adalah merek lokal. Adapun, untuk ponsel fitur, sebanyak 54% merek lokal dan 46% merek global. Meski penjualan ponsel pintar dikuasai oleh vendor global, namun vendor lokal pun tak mau menyia-nyiakan kue pertumbuhan ponsel pintar.

Sugiharianto Akbar, Public Relations PT Konten Indomedia Pratama, produsen ponsel lokal merek IMO, menyatakan tahun depan, IMO akan serius menggarap pasar ponsel pintar segmen menengah bawah dengan kisaran harga sekitar Rp 1,2 juta per unit sampai Rp 1,8 juta per unit.

Akbar menyatakan, penjualan ponsel fitur yang terus merosot inilah yang membuat IMO fokus menggarap pasar ponsel pintar. Dia menjelaskan, perusahaannya menargetkan penjualan ponsel pintar akan memberikan kontribusi 30%, sementara ponsel fitur sebanyak 20%.

Sisanya 50% berasal dari penjualan tablet. "Kami hanya bisa bilang persentasenya. Yang jelas, ponsel pintar pada tahun lalu itu hanya 10%, tahun ini kami upayakan bisa tumbuh jadi 30%," katanya..

Android naik

Sementara itu Market Analyist Client Devices Lembaga Riset International Data Corporation (IDC) Darwin Lie menyatakan, jumlah pengapalan ponsel berbasis Android  sudah mengalahkan BlackBerry, serta ponsel pintar Apple.  Pangsa pasar BlackBerry di kuartal III-2012 sebesar 37% dan Apple sebesar 3%. "Pada 2013, pengapalan BlackBerry turun jadi 35%, sementara iOS tetap 3%," ucapnya.

Adapun, total pengapalan (impor)  ponsel  pada kuartal III-2012 mencapai kisaran 2 juta unit. IDC memproyeksikan, pada tahun 2013 ini pengapalan masih didominasi oleh ponsel fitur. "Untuk tahun 2013, kami prediksi 84% dari total pengapalan adalah ponsel fitur," katanya.

PT Tiphone Mobile Indonesia tetap menjadikan ponsel fitur sebagai andalan. Direktur Utama Tiphone, Lily Salim menyatakan, hingga saat ini ponsel fitur masih menjadi penyumbang besar penjualan bagi Tiphone. Saat ini, sebanyak 80% penjualannya berasal dari ponsel fitur, dan 20% dari ponsel pintar.

Per kuartal III-2012,  penjualan ponsel Tiphone mencapai 1,3 juta unit. Tahun ini, Tiphone membidik penjualan ponsel 1,5 juta-1,6 juta unit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×