kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tahun 2023, JPFA Raih Penjualan Bersih Rp 51,18 Triliun


Kamis, 04 April 2024 / 08:00 WIB
Tahun 2023, JPFA Raih Penjualan Bersih Rp 51,18 Triliun
ILUSTRASI. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 51,18 Triliun sepanjang tahun 2023


Reporter: Leni Wandira | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 51,18 Triliun sepanjang tahun 2023, naik 4,5% secara year on year (yoy). Adapun, angka neracanya, total aser naik dari Rp32,69 Triliun pada 2022 naik menjadi Rp 34,11 Triliun di tahun 2023.

Direktur JAPFA, Leo Handoko juga membeberkan bahwa belanja modal (capex) perseroan dilaporkan mendekati nilai belanja modal di tahun 2022, yakni di angka Rp 1,98 Triliun.

Handoko menegaskan bahwa JAPFA akan tetap fokus dalam menjalankan strategi bisnisnya di tengah tantangan yang terjadi di tahun 2023 yakni kelangkaan bahan baku dan fluktuasi harga live bird.

Baca Juga: Awali Tahun 2024, Japfa (JPFA) Kembali Ekspor Karkas Ayam ke Singapura

"Penggunaan bahan baku apternatif hingga pengoptimalan utilisasi kapasitas produksi berhasil menekan biaya produksi dan menjaga efektivitas kinerja perusahaan," ungkapnya dalam paparan public expose JAPFA, di Jakarta Barat, Rabu (3/4).

Di sampimg itu, dalam rangka mendukung program pemerintah untuk menjaga keseimbangan populasi ayam pedaging dalam negeri, "JAPFA telah mengekspor ke beberapa negara, termasuk ekspor perdana ayam hidup ke Singapura," ucapnya.

Meninjau safi kontribusu penjualan kotor per segmen usaha, divisi pengunggasan masih menjadi penyumbang terbesar penjulaan dengan presentasi mencapai 90 persen. Segmen pakan ternak menyumbangkan penjualan sebesar 41% disisul dengan segmen peternakan komersial sebesar 31%. Bahkan, perseoran berhasil mencatatkan kenaiakan ekspor pakan unggas sebesar 4 kali lipat dibanding tahun sebelumnya.

"Segemen usaha pengelolaan hasil peternakan dan produk konsumen juga berhasil mencatat pertumbuhan kinerja penjualan bersih yang cukup baik, yakni sebesar 3,7% menjadu Rp 7,9 Trilun dari tahun sebelumya sebesar Rp 7,6 Triliun dengan laba mencapai Rp 417,2 miliar," jelasnya.

Adapun segmen budidaya perairan juga dinlai masuh memiliki potensi yang sangat besar. Begitu pula dengan sektor hilir yang senantiasa menawarkan inovasi yang sesuai dengan kebutuhan pasar. Kedepannya, JAPFA bakal terus berupaya memperkuat sektor di hilirnya.

 

Upaya Strategi Bisnis JAPFA 

Handoko juga membeberkan beberapa upaya strategis yang dilakukan JAPFA dalam memperkuat segmen hilirnya yakni melakukan ekspansi dan poengembangan pasar, khususnya pada daerah-daerah yang masih memilki potensi pasar yang besar.

Selain itu, memperluas distribusi penjualan produk dengan melakukan penetrasi ke pasar tradisional. Hal itu sejalan dengan sinergi yang dilakukan dengan menggabungkan distribusi produk-produk olahan. 

Kemudian, JAPFA melalukan berbagai program promisi untun menjaga loyalitas pelanggan dan konsumen. Langkah itu, kata Handoko, berhasil membuahkan hasil yang cukup baik, di mana perusahaan dapat mempertahankan pangsa pasara di tengah persaingan yang kian tajam dan pasar yang cenderung mengalami stagnasi.

"Selain itu, JAPFA juga tengah menyempurnakan JAPFA sustainability reporting system (JSRS) dengan menambahkan cakupan data yang relevan, sehingga secara signifikan meningkatkan kelengkapan data dan akurasi," pungkas Handoko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×