kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tahun ajaran baru menggenjot penjualan kertas 15%


Jumat, 18 Juli 2014 / 16:59 WIB
Tahun ajaran baru menggenjot penjualan kertas 15%
ILUSTRASI. Pendaftaran SNBP 2023 Sudah Dibuka, Ini Tata Cara Mendaftar SNBP Tahun Ini.


Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Tahun ajaran baru sepertinya membawa berkah bagi pelaku industri kertas. Selama musim tahun ajaran baru tersebut, pengusaha kertas mengaku mengalami kenaikan omzet hingga 15%

Ketua Asosiasi Pengusaha Kertas Indonesia (APKI) Misbahul Huda mengatakan, penjualan naik 12% saat tahun ajaran baru dibandingkan bulan biasa. "Permintaan meningkat di semester pertama ini sekitar 12% hingga 15%," katanya kepada KONTAN, Kamis (17/7).

Beberapa produk yang mengalami peningkatan penjualan, antara lain buku catatan, buku tulis, buku pegangan. Selain melonjaknya permintaan, efek dari perubahan kurikulum baru juga menjadi faktor utama peningkatan. Menurut Huda, perubahan kurikulum ini dapat memperpanjang masa peningkatan penjualan. Sebab, perubahan kurikulum ini bertahap di setiap jenjangnya.

Tahun ini yang berubah kurikulum adalah SD dan SMP, sedangkan SMA baru tahun depan. "Kurikulum baru kan pasti ada buku baru, itu juga menjadi faktor penting. Ini bertahan sampai awal tahun depan," ucapnya. Ia juga pernah mengatakan, saat ini saja pemerintah menganggarkan Rp 5 triliun untuk mencetak buku di kurikulum baru. Oleh karena itu tidak heran jika harga kertas bisa naik 5% sampai 7%.

Salah satu yang merasakan hal tersebut adalah PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM). Peningkatan tersebut dirasakan perseroan pada lini usaha buku tulis (stationery). Sedangkan untuk kertas biasa dan kertas kemasan pendapatannya sama saja. "Paling peningkatan di stationery sekitar 10% untuk buku tulis," kata Direktur TKIM, Suhendra Wiriadinata, Jumat (18/7).

Ia mengakui memang penjualan buku tulis saat tahun ajaran baru memang menjadi penjualan seasonal perseroan. Dengan begitu, Suhendra bilang, jika dibandingkan dengan kuartal I dengan kuartal II tahun ini. Di kuartal II akan mengalami kenaikan pendapatan sekitar 10%.

Itu berarti, jika diproyeksikan pada kuartal II tahun ini, pendapatan TKIM sekitar US$ 351.67 juta. Jumlah tersebut berdasarkan estimasi pendapatan perseroan pada kuartal I 2014 sebesar US$ 319.70 juta. Namun menurut Suhendra, peningkatan tersebut tak terlalu signifikan.

Sedangkan sampai akhir tahun, TKIM menargetkan kenaikan penjualan hingga 5%. "Perusahaan sebisa mungkin menjaga penjualan stabil, namun akan lebih baik jika mengalami kenaikan 5%," jelas. Tahun lalu perseroan membukukan pendapatan sebesar, US$ 1.22 miliar. Itu berarti, tahun ini perseroan menargetkan penjualan sekitar US$ 1.28 miliar.

Sekedar informasi, saat ini kapasitas produksi TKIM per tahun adalah 1.277.000 ton untuk kertas, 320.000 ton untuk stationery, dan 80.000 ton untuk packaging (kertas kemasan).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×