kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.914   16,00   0,10%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Tahun ini diharapkan delapan KEK baru bisa terbentuk


Selasa, 25 Juni 2019 / 18:52 WIB
Tahun ini diharapkan delapan KEK baru bisa terbentuk


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Pemerintah menargetkan 12 kawasan ekonomi khusus (KEK) tahun ini. Sejauh ini sudah tiga lokasi baru dalam tahap proses penetapan KEK.

Hiramsyah S. Thaib, Ketua Tim Percepatan Pembangunan 10 Bali Baru menyebutkan bahwa pihaknya menargetkan memiliki 100 KEK. "Saat ini sudah tiga yang diajukan proses menjadi KEK baru," ujarnya saat ditemui Kontan.co.id, di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (25/6).

Adapun ketiga lokasi tersebut Tanjung Gunung, Sungai Liat, dan Singosari. Lanjutnya, ia berharap pada kuartal III nanti ketiga lokasi tersebut telah disetujui Presiden menjadi KEK baru.

Pihaknya sendiri sebetulnya berharap sepanjang tahun ini dapat meresmikan 8 KEK baru dengan rincian 4 KEK di kuartal III dan kuartal IV 4 KEK.

Namun, ia optimis tahun ini bisa memiliki 12 KEK baru. KEK sendiri dipilih lantaran mampu membuat destinasi kian kompetitif. Lebih lanjut, ia memaparkan dengan model KEK Investasi di bidang pariwisata dinilai akan lebih menarik karena adanya kemudahan dan kecepatan perizinan, insentif fiskal, sistem Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP), serta dukungan pembangunan infrastruktur.

Dari sisi investasi sendiri ia bilang mampu tumbuh 32% pada 2017. "Jadi KEK itu suatu model bisnis yang sesuai dengan kebutuhan saat ini," ujarnya.

Perkembangan saat ini, sudah ada 4 KEK Pariwisata di area 10 Bali Baru, yaitu KEK Pariwisata Tanjung Kelayang Belitung dengan total investasi yang bisa ditarik masuk sebesar US$ 1,4 miliar, Tanjung Lesung (US$ 4 miliar), Morotai (US$ 2,9 miliar), dan Mandalika (US$ 3 miliar).

Namun, ia bilang nilai tersebut belum terealisasi semua. "Sudah beberapa penandatangan tapi belum seluruhnya tereasasi," terangnya. Lanjutnya, untuk Mandalika dalam periode 2019-2024 investasi yang bisa ditarik masuk bisa double lantaran lahan yang dikembangkan sangat besar yakni, 1.200 ha.

Secara total, pengembangan 10 Bali Baru diperkirakan membutuhkan dana sekitar Rp 500 triliun. Dana tersebut ditargetkan sebesar 32% atau Rp 170 triliun dari investasi pemerintah guna pembangunan infrastruktur dan sebanyak 78% atau Rp 330 triliun dari investasi swasta (PMDN dan PMA).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×