kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,14   10,84   1.19%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tak hanya di perbatasan, Pertamina juga ekspansi ke Timor Leste


Senin, 24 Februari 2020 / 15:24 WIB
Tak hanya di perbatasan, Pertamina juga ekspansi ke Timor Leste
ILUSTRASI. Vice President Corcomm Pertamina Fajriyah Usman


Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski telah berpisah sejak 1999 silam, hubungan antara Indonesia dan Timor Leste masih terjaga. PT Pertamina (Persero) pun menjadi salah satu perusahaan yang aktif berkegiatan bisnis di kawasan perbatasan kedua negara ini. Perusahaan migas pelat merah ini bahkan juga sudah lama ekspansi ke Timor Leste.

Vice President Corporate Secretary Pertamina Fajriyah Usman mengatakan, kegiatan operasional Pertamina di daerah perbatasan Indonesia secara umum dikendalikan oleh bagian Marketing Operation Region (MOR) 5.

Baca Juga: SKK Migas dan KKKS siap optimalkan sumur tua

Di perbatasan Indonesia-Timor Leste, Pertamina aktif melakukan kegiatan distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM). Perusahaan ini memiliki Terminal BBM (TBBM) Atapupu yang berlokasi di Desa Jenilu, Kecamatan Kakuluk, Kabupaten Belu, Timor Barat yang tak jauh dari perbatasan Indonesia-Timor Leste. Beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) juga dioperasikan Pertamina di kawasan tersebut.

Tak hanya di perbatasan, Pertamina pada dasarnya sudah lama hadir di Timor Leste. Tepat di tahun 1979, ketika Timor Leste masih bernama Timor Timur dan menjadi bagian dari Indonesia, Pertamina membangun TBBM di Dili. TBBM ini baru mulai dioperasikan pada tahun 1984.

Fajriyah menambahkan, kegiatan operasional Pertamina di Timor Leste saat ini dilakukan melalui anak usahanya yakni Pertamina International Timor S.A (PITSA). Perusahaan ini didirikan pada November 2015 silam.

Selain TBBM di Dili, saat ini Pertamina memiliki dan mengoperasikan SPBU dengan skema Company Owned Company Operated (Coco) di Timor Leste. Di sana Pertamina juga mengoperasikan satu Jetty berkapasitas 6.000 dead weight tonnage (DWT), terminal bahan bakar di Bandara Comoros, serta 3 filling station.

Baca Juga: Kementerian ESDM tawarkan lima wilayah kerja panas bumi di tahun ini

Fajriyah mengaku, ekspansi Pertamina ke Timor Leste memang tidak mudah meski negara tersebut punya hubungan sejarah yang kuat dengan Indonesia. Pertamina pun mesti berkompetisi dengan perusahaan migas lain yang ada di sana.

“Tantangan di Timor Leste lebih ke faktor bisnis, karena persaingan di sana cukup ketat. Pertamina pun fokus di bagian suplai saja,” ungkap dia, Minggu (23/2) malam.

Lebih lanjut, Pertamina juga mengoptimalisasi tenaga kerja lokal di Timor Leste. Fajriyah bilang, tenaga kerja Pertamina di sana lebih dari 50 orang yang mana sebagian besar merupakan penduduk setempat.

Kendati belum disebut secara rinci, Fajriyah memastikan Pertamina masih memiliki beberapa rencana pengembangan bisnis di Timor Leste, khususnya di sektor hilir. “Kalau hulu, sepertinya belum ada fokus di sana,” tandas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×