kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tambah kapasitas produksi, Shell Indonesia perluas pabrik pelumas di Marunda


Kamis, 12 Maret 2020 / 17:33 WIB
Tambah kapasitas produksi, Shell Indonesia perluas pabrik pelumas di Marunda
Shell Indonesia perluas pabrik pelumas di Marunda.


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - BEKASI. Shell Indonesia masih gencar melakukan ekspansi. Pasalnya, Shell Indonesia berencana meningkatkan kapasitas produksi pelumas perusahaan dengan memperluas pabrik pelumas perusahaan atawa lubricant oil blending plant (LOBP) dari semula seluas 7,5 hektare (ha) menjadi 9 ha.

Adapun prosesi peletakan batu pertama (groundbreaking) dilakukan pada Kamis (12/03) di lokasi pabrik pelumas perusahaan yang terletak di Marunda, Bekasi.

“Tipikal lamanya pembangunan pabrik, pengerjaan konstruksi diperkirakan memakan waktu kurang lebih dua tahun, tapi kami sih berharapnya bisa selesai lebih cepat agar bisa segera beroperasi komersial,” kata Dian Andyasuri, President Director and Country Chair, Shell Indonesia pada sesi konferensi pers usai groundbreaking, Kamis (12/03).

Baca Juga: Harga minyak turun, begini tanggapan Pertamina dan Shell soal dampak ke harga BBM

Seiring dengan adanya rencana perluasan pabrik, Shell Indonesia membidik peningkatan kapasitas produksi pelumas dari yang semula sebesar 150 juta liter per tahun menjadi  300 juta liter per tahun. Adapun pelumas yang diproduksi masih akan menyasar pasar domestik baik segmen ritel maupun industri.

Sedikit informasi, segmen pembeli ritel maupun industri memiliki porsi kontribusi yang kurang lebih sama besar dalam penjualan pelumas Shell Indonesia. Adapun sektor yang disasar beragam mulai dari sektor otomotif hingga pertambangan.

Turut hadir di acara, Carlos Maurer, Executive Vice President Shell Global Commercial tidak memungkiri bahwa pasar pelumas di dalam negeri tengah menghadapi berbagai tantangan tahun ini.

Namun demikian, keputusan Shell untuk tetap melakukan investasi ini tetap bulat dijalankan lantaran didasarkan pada tujuan visi jangka panjang, yakni mengantisipasi permintaan pelumas di pasar domestik yang diperkirakan akan terus meningkat.

Asumsi ini berdasar pada tren permintaan pelumas di Indonesia pada tahun-tahun sebelumnya yang cenderung meningkat. Mengutip data Kementerian Perindustrian, Carlos berujar bahwa permintaan pelumas di Indonesia cenderung bertumbuh sekitar 3%-4% setiap tahunnya. Tren ini diyakini akan terus berlanjut di tahun-tahun berikutnya.

Terlebih, Indonesia sendiri merupakan pasar yang penting bagi Shell. Menurut penjelasan Carlos, Indonesia merupakan salah satu dari sepuluh besar pasar terbesar Shell secara global, salah satu lima besar pasar terbesar Shell di Asia, dan merupakan pasar terbesar Shell di Asia Tenggara untuk produk pelumas.

Hal ini tidak terlepas dari jumlah penduduk Indonesia yang mencapai kurang lebih 250 juta jiwa serta tren pertumbuhan kelas menengah di Indonesia.

Baca Juga: Shell melihat potensi pertumbuhan permintaan LNG

“Dengan adanya sejumlah alasan-alasan ini, kami melihat bahwa bisnis pelumas di Indonesia masih sangat menjanjikan untuk jangka panjang,” ujar Carlos.

Hingga kini, Shell Indonesia masih belum mau buka-bukaan soal dana investasi yang disiapkan untuk proyek perluasan pabrik dan penggandaan kapasitas produksi tersebut. Yang terang, Dian memastikan bahwa ke depannya Shell Indonesia masih akan terus melakukan berbagai ekspansi-ekspansi lainnya di Indonesia.

Untuk diketahui, berdasarkan data Kementerian Perindustrian RI, saat ini terdapat sekitar 44 perusahaan produsen pelumas di Indonesia dengan total kapasitas terpasang sebesar 2,04 juta kiloliter per tahun dengan volume produksi sebesar 908.360 kiloliter per tahun. Sementara total kebutuhan pelumas dalam negeri per tahunnya mencapai 1,14 juta kiloliter tiap tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×