kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.915.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.341   27,00   0,17%
  • IDX 7.544   12,60   0,17%
  • KOMPAS100 1.047   -4,04   -0,38%
  • LQ45 795   -5,29   -0,66%
  • ISSI 252   0,56   0,22%
  • IDX30 411   -3,03   -0,73%
  • IDXHIDIV20 472   -7,09   -1,48%
  • IDX80 118   -0,54   -0,46%
  • IDXV30 121   -0,69   -0,57%
  • IDXQ30 131   -1,32   -1,00%

Tanam jagung dipercepat demi mendongkrak produksi


Sabtu, 05 Desember 2015 / 16:07 WIB
Tanam jagung dipercepat demi mendongkrak produksi


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Pelbagai strategi dilakukan Kementerian Pertanian (Kemtan) untuk meningkatkan produksi jagung untuk memenuhi kebutuhan industri pakan yang selalu kekurangan bahan baku jagung. Selain mempercepat masa tanam, langkah yang dilakukan juga memperluas lahan dan meningkatkan produktivitas.

Direktur Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Ditjen Tanaman Pangan Kemtan Maman Suherman mengatakan,  hasil produksi jagung tahun ini diharapkan meningkat dibandingkan tahun lalu.

Berdasarkan data yang dirilis Kemtan, produksi jagung tahun 2015 diperkirakan sebanyak 20,32 juta ton. Ditargetkan akan meningkat menjadi 21,35 juta ton tahun depan, dan terus meningkat dari tahun ke tahun hingga pada tahun 2019 menjadi sebesar 24,7 juta ton.

Untuk tahap awal, Kemtan hasil produksi jagung akan lebih fokus untuk memenuhi kebutuhan industri pakan dalam negeri. Sebab belakangan ini, industri pakan kerap mengeluhkan kurangnya pasokan dalam negeri yang menyebabkan angka impor jagung masih tinggi.

"Sekarang prospek tanaman jagung bagus. Apalagi saat ini, kita sudah memasuki masa tanam karena mulai masuk musim hujan," ujar Maman kepada KONTAN, Kamis (3/12).

Menurut Maman, ada beberapa strategi yang dilakukan. Pertama, Kemtan mendorong beberapa daerah segera merealisasikan penanaman jagung pada Desember ini. Sejumlah daerah memang sudah menanam jagung mulai November lalu, antara lain di Sulawesi dan Jawa Barat. Tapi di sebagian besar Pulau Jawa mulai bulan ini.

Kedua, Kemtan juga menargetkan bakal ada perluasan lahan jagung pada tahun 2016. Kemtan menargetkan luas tanam jagung sebesar 4,37 juta hektare (ha), sementara luas panen sebesar 4,15 juta ha dengan tingkat produktivitas rata-rata 51,41 kuintal per ha.

Seturut dengan perluasan lahan dan produktivitas jagung, Kemtan juga mulai membatasi jagung impor. Kepala Badan Ketahanan Pangan Kemtan Gardjita Budi mengatakan, pemerintah tetap fokus mengendalikan impor pangan tahun depan.

Meski tidak mudah karena bakal diterapkan pasar bebas ASEAN (MEA), pemerintah akan meningkatkan standar kualitas produk jagung impor, sehingga tidak  semua jagung impor bisa masuk ke Indonesia. "Sekarang kita tidak hanya fokus meningkatkan kuantitas, tapi juga kualitas," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×