kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tantangan PGEO Capai Target Kapasitas Masih Berat, Ini Penyebabnya


Jumat, 14 April 2023 / 11:49 WIB
 Tantangan PGEO Capai Target Kapasitas Masih Berat, Ini Penyebabnya
ILUSTRASI. KONTAN/Akhmad Suryahadi


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tantangan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) masih berat. Adanya persoalan dari sisi kebijakan harga jual, oversupply listrik dan dukungan lainnya dinilai akan membuat perusahaan ini sulit merealisasi target kapasitas listrik terpasang sebesar 600 megawatt (MW) dalam lima tahun ke depan

Hal itu disampaikan Direktur Eksekutif Pusat Studi Hukum Energi Pertambangan (Pushep) Bisman Bakhtiar. Menurutnya, PGEO terlalu optimistis dalam memasang target karena masih ada beberapa kebijakan pengusahaan panas bumi yang masih belum mendukung.

"Jika diperhatikan, saat ini PGEO memiliki kapasitas sendiri sebesar 672 MW yang telah dikembangkan selama 40 tahun. Ini mengacu pada pembangunan PLTP Kamojang Unit-1 sebagai wilayah kerja pertama milik perseroan yang dibangun pada tahun 1983. Faktanya bisnis geothermal belum menjanjikan dalam jangka waktu pendek,” kata dia dalam keterangannya, Kamis (13/4).

Dalam prospektusnya, PGEO sebelumnya menjelaskan menanggung risiko tinggi dari proses eksplorasi. Kondisi tersebut akan menjadikan proses pemanfaatan serta pengembangan panas bumi akan berjalan lama tetapi tetap diiringi risiko kegagalan yang juga tidak sedikit.

Perusahaan ini telah mengebor sejumlah sumur di WKP Ulubelu yang ditargetkan dapat memasok uap ke unit pembangkit tambahan. Namun, hasil dari sumur tersebut tidak memenuhi target perseroan. Akibatnya, PGEO mengebor sumur tambahan untuk memastikan adanya pasokan uap yang cukup untuk menggerakkan pembangkit listrik. 

Di WKP Hululais, PGEO telah mengebor 10 sumur tambahan untuk memastikan pasokan uap yang cukup untuk menggerakkan pembangkit listrik. Tiga dari sumur tersebut mengalami permasalahan well integrity dan tidak layak dioperasikan secara komersial. 

“Akibatnya, perseroan perlu mengamankan dan memperbaiki sumur tersebut, yang mengharuskan perseroan mengeluarkan biaya tak terduga dan tidak terdapat jaminan bahwa perseroan tidak akan harus menangguhkan sumur-sumur lebih lanjut di masa depan,” tulis PGEO dalam prospektusnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×