kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Targetkan Swasembada Jagung Tahun Depan, Kementan Siapkan Strategi Ini


Senin, 26 September 2022 / 16:50 WIB
Targetkan Swasembada Jagung Tahun Depan, Kementan Siapkan Strategi Ini
ILUSTRASI. Petani memanen jagung untuk kebutuhan bahan baku pakan ternak ayam di Desa Babakan Kondang, Kecamatan Cikoneng, Kabupaten Ciamis. Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan mampu mencapai swasembada jagung di tahun 2023.


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan mampu mencapai swasembada jagung di tahun 2023.

Tahun depan, Kementan menargetkan produksi jagung mampu mencapai 23,2 juta ton dengan kadar air 27% atau 17,14 juta ton untuk jagung dengan kadar air 14%.

"Diharapkan produksi tersebut dapat memenuhi kebutuhan di dalam negeri," kata Koordinator Jagung dan Serealia Lain, Ditjen Tanaman Pangan Kementan Indra Rochmadi kepada Kontan.co.id, Senin (26/9).

Ia menambahkan, Indonesia sudah 3 tahun tidak melakukan impor jagung untuk pakan ternak. Adapun impor jagung masih dilakukan untuk kebutuhan industri pangan.

Baca Juga: Penguatan Sentra Produksi Diperlukan untuk Pencapaian Target Swasembada Jagung 2023

Tahun lalu, Kementan mencatat, impor jagung untuk industri pangan sebesar 860.000 ton. Tahun depan, Kementan juga berencana memenuhi kebutuhan jagung untuk pangan dengan membentuk korporasi yang khusus memproduksi jagung tersebut. Dengan demikian diharapkan kebutuhan jagung untuk pangan dapat dipenuhi dari dalam negeri.

"Tahun depan kita akan penuhi kebutuhan industri pangan tersebut dengan produk dalam negeri dengan membentuk korporasi yang memproduksi jagung kwalitas khusus tersebut," imbuhnya.

Untuk mencapai target produksi tahun depan, Kementan telah menyusun beberapa strategi. Diantaranya, perluasan areal tanam, peningkatan penggunakan mekanisasi pertanian, peningkatan penggunaan benih bermutu, peningkatan penggunaan pupuk organik yang bisa diolah sendiri oleh petani, kecukupan pupuk anorganik.

Terakhir meningkatkan kualitas hasil pertanian, sehingga dapat bersaing dengan produk impor

Mengenai target swasembada jagung, Indra menjelaskan berkaca dari pengertian swasembada adalah impor kurang dari 10 % kebutuhan jagung dari dalam negeri.

Saat ini kebutuhan jagung dalam negeri ialah 14,7 juta ton. Dengan jumlah impor jagung tahun lalu hanya 860.000 ton, maka Indra menyebut Indonesia sebenarnya sudah dapat dikatakan swasembada jagung.

"Kebutuhan dalam negeri 14,7 juta ton, dengan Indonesia impor jagung 860.000 ton, Indonesia sudah bisa dinyatakan swasembada," kata Indra.

Baca Juga: Petani Tebu Khawatir Soal Rancangan Perpres Swasembada Gula

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×