Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Bisnis teknologi informasi yang masih tumbuh di pasar domestik membuat kinerja PT Astra Graphia Tbk (ASGR) bisa tumbuh positif.
Pendapatan salah satu lini bisnis Astra International ini terdongkrak 27% menjadi Rp 957,33 miliar. Bisnis layanan dokumen masih berkontribusi mayoritas yakni sekitar 54,5% dan disusul bisnis layanan teknologi informasi.
Menurut Harry H. Halim, Presiden Direktur Astra Graphia, kenaikan kinerja ini ditopang dari lini bisnis layanan teknologi informasi (TI). "Ini berkat penjualan proyek dari unit usaha solusi teknologi informasi dan komunikasi," ujar Harry, Rabu (3/8).
Salah satu lini bisnis emiten berkode ASGR ini, yakni PT Astra Graphia Information Technology mencatatkan pendapatan Rp 564 miliar atau naik 86% di periode tersebut. Sedangkan unit usaha yang biasanya memberi kontribusi besar, solusi dokumen membukukan pendapatan Rp 680 miliar atau naik tipis 2% dari periode serupa tahun lalu.
Melihat hasil ini, manajemen Astra Graphia sudah mengatur strategi untuk menyiasati bisnis di paruh kedua tahun ini. Dia melihat kondisi ekonomi yang lesu, membuat beberapa perusahaan menekan pengeluaran. Termasuk sektor bisnis Astragraphia.
Untuk menyiasati kondisi ini, Astra Graphia menawarkan bisnis layanan dokumen dengan sistem sewa ke institusi. "Ini salah satu solusi yang kami tawarkan," katanya.
Selain itu untuk menghadapi era paperless, ASGR juga sudah menyiapkan cara penyimpanan dokumen secara digital. Supaya rencana ini terealisasi, perusahaan ini bakal menguatkan jaringan cabang yang sudah ada.
Saat ini, Astra Graphia punya 32 kantor cabang dan 92 titik layanan yang tersebar di 514 kota dan kabupaten di Indonesia. "Baru saja kami buka satu kantor cabang baru di Karawang," katanya.
Lewat aksi ini, Harry optimistis bisa menjaga pertumbuhan bisnis dobel digit sepanjang tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News