kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   15.000   0,79%
  • USD/IDR 16.800   4,00   0,02%
  • IDX 6.262   8,20   0,13%
  • KOMPAS100 896   3,65   0,41%
  • LQ45 707   -0,42   -0,06%
  • ISSI 194   0,88   0,46%
  • IDX30 372   -0,72   -0,19%
  • IDXHIDIV20 450   -1,01   -0,22%
  • IDX80 102   0,35   0,35%
  • IDXV30 106   0,47   0,45%
  • IDXQ30 122   -0,87   -0,70%

Tekstil tuding BUMN jadi biang keladi perlambatan


Rabu, 01 Juli 2015 / 16:37 WIB
Tekstil tuding BUMN jadi biang keladi perlambatan


Reporter: Benediktus Krisna Yogatama | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) menuding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atas perlambatan yang terjadi di industri tekstil.

Ernovian Ismy, Executive Secretary API mengatakan ada sejumlah BUMN yang bergerak di sektor-sektor penting yang menjadi penghambat industri tekstil. "Coba lihat PLN naikkan tarif dasar listrik, PGN naikkan harga gas, Pelindo pelabuhan macet yang meningkatkan biaya logistik, semua BUMN ada-ada saja. Harusnya BUMN tuh diam saja," ujar Ernovian di sela-sela acara pameran Gelar Sepatu, Kulit dan Fesyen 2015, di Jakarta Convention Center, Rabu (1/7).

Ia mengatakan tak hanya tekstil yang berorientasi penjualan di dalam negeri, tekstil yang berorientasi ekspor pun mengalami masa yang sulit. "Ini situasi global sedang sulit. Di dalam negeri malah dibebani berbagai hal," ujar Ernovian.

Ia mengatakan ini bukan soal ego sektoral antar kementerian. "Ya kalau tidak bisa sinergi antara industri dan BUMN, ya mending diam saja itu BUMN. Bergerak malah membebani industri," ujar Ernovian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×