kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45891,58   -16,96   -1.87%
  • EMAS1.358.000 -0,37%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Telkom ingin Speedy Instant datangkan Rp 170 M


Kamis, 18 Desember 2014 / 08:05 WIB
Telkom ingin Speedy Instant datangkan Rp 170 M
ILUSTRASI. Sinopsis Jujutsu Kaisen Season 2, Siap-siap Anime ini Segera Tayang 6 Juli 2023


Reporter: Merlinda Riska | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina

JAKARTA. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) menargetkan lini bisnis data ritel mendatangkan pendapatan Rp 170 miliar tahun depan. Telkom meyakini target pendapatan itu bisa terpenuhi kalau bisa mendekap 40 juta pelanggan Speedy Instant.

Jika mampu mengempit pelanggan sebanyak itu, rencana Telkom adalah mengail pendapatan dari iklan digital. Saat ini, perusahaan pelat merah itu masih mengandalkan pemasukan pembelian pulsa isi ulang Speedy Instant dengan pendapatan rata-rata masih mini, yakni per pelanggan (ARPU) Rp 25.000 per bulan.

Strategi lain, Telkom akan meluncurkan commerce beserta alat pembayaran. Untuk itu, Telkom akan memperkuat broadband dengan akses nirkabel (WiFi) berkecepatan hingga 100 Megabit per detik (Mbps). 

Hingga kini Telkom memiliki 100.000 titik akses WiFi di seluruh Indonesia. Perusahaan itu ingin menambah 25.000-50.000 titik akses WiFi lagi tahun depan. "Saat ini pengguna aktif kami dua juta pelanggan," kata Director of Consumer Service Telekomunikasi Indonesia Sukardi Silalahi, akhir pekan lalu.

Telkom mengklaim hingga September 2014 sudah mengempit pendapatan Rp 133 miliar dari Speedy Instant. Targetnya, hingga akhir tahun mengantongi Rp 140 miliar. 

Meski sedang gencar menggenjot bisnis data ritel, Telkom tak melupakan Speedy Regular yang berbasis kabel. Perusahaan itu mengincar  pertumbuhan pendapatan  10,5% dan pertumbuhan pelanggan 10% tahun depan. 

Catatan Telkom, jumlah pelanggan Speedy Reguler kini 3,3 juta pelanggan. Sementara ARPU mencapai Rp 200,000 per bulan.

Telkom juga sedang merintis bisnis broadband untuk mendukung visi kemaritiman pemerintah. Perusahaan itu akan membangun 10 kampung digital nelayan senilai Rp 10 miliar. "Kami belum bisa menjelaskan bagaimana skema monetisasi bisnis ini," ujar  Muhammad Awaluddin, Director of Enterprise & Business Service Telekomunikasi Indonesia, Rabu (17/12).

Di luar rencana kerja tahun depan, Telkom sedang bersiap mengganti formasi kepemimpinan. Kalau tak meleset, Jumat (19/12) besok, perusahaan itu akan menggelar rapat umum pemegang saham Luar Biasa (RUPSLB) untuk mengganti Direktur Utama Arief Yahya yang kini menjabat sebagai Menteri Pariwisata.

Sejumlah nama yang diprediksi akan menggantikan Arief Yahya pun beredar. Sebut saja Alex J. Sinaga yang kini menjabat sebagai Direktur Utama Telkomsel, atau Indra Utoyo yang kini menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Dirut Telkom. 

Sayang, saat KONTAN mengkonfirmasi informasi itu kepada Plt Dirut Telkom Indra Utoyo, dia enggan berkomentar. "Saya tidak tahu tentang hal ini. Yang lebih tepat dan berwenang menjawab Kementrian BUMN," ujar Indra kepada KONTAN, Rabu (17/12).

Ada pula kabar yang menyatakan Erick Meijer yang dulu menjabat sebagai Direktur Pemasaran di PT Garuda Indonesia Tbk, juga menjadi calon kuat Direktur Utama Telkomsel. "Saya belum dengar soal itu," ucap Erick.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×