kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,12   2,37   0.26%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Teluk Lamong bisa jadi andalan baru Pelindo III


Sabtu, 02 Maret 2013 / 10:20 WIB
ILUSTRASI. Mata tua


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Markus Sumartomjon

JAKARTA. PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III berniat menjadikan Teluk Lamong, Surabaya, Jawa Timur sebagai pelabuhan andalan. Terminal yang punya banyak kegunaan itu, kini, masih dalam tahap pembangunan.

Perusahaan plat merah tersebut mengalokasikan belanja modal sebesar Rp 1,5 triliun untuk melengkapi fasilitas terminal Teluk Lamong, terutama untuk pengadaan alat angkat dan alat angkut. Sekadar catatan, total anggaran total belanja modal Pelindo III tahun ini Rp 6,1 triliun.

Edi Priyanto, Kepala Humas PT Pelindo III, menuturkan, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut akan membeli sejumlah alat angkut pelabuhan. Alat yang akan dibeli itu seperti 10 unit ship to shore crane (STS), 20 unit automatic stacking crane (ASC), lima unit steaddle carrier (SC), 50 unit combined terminal tractor (CTT) dan membuat perangkat terminal operating systems (TOS).

Ada beberapa perusahaan yang menjadi pemenang tender proyek ini. Sekadar menyebut nama, Konecranes dari Finlandia terpilih untuk memasok ship to shore crane, automatic stacking crane, dan straddle carrier. Lalu, Gaussin SA asal Prancis, memenangkan proyek pengadaan combined terminal tractor. Dan, PT Primus Indonesia, perwakilan Realtime Business Solution Pty. Ltd asal Australia terpilih untuk proyek TOS.

Edi mengklaim, Teluk Lamong akan menjadi terminal pelabuhan pertama yang memakai automatic stacking crane (ASC), atau alat angkut otomatis bertenaga listrik di benua Asia. Manfaat dari alat angkut otomatis ini adalah lebih irit. "Lebih irit 30% dari alat angkut konvensional," kata dia, kemarin.

Catatan saja, terminal Teluk Lamong merupakan proyek perluasan pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Pelabuhan ini sanggup melayani kapal berukuran besar. Terminal ini dibangun sejak November 2010 dan ditargetkan beroperasi April 2014. Pelabuhan ini punya kapasitas curah kering sebesar sembilan  juta ton dan peti kemas hingga dua  juta teus atau  twenty foot equivalent unit.

Proyek pembangunan ini dikerjakan beberapa perusahaan kontraktor. PT Adhi Karya mengerjakan paket A, sementara PT Pembangunan Perumahan dan PT Wijaya Karya mendapat paket B. Terakhir, paket C, digarap oleh PT Nindya Karya.

Untuk paket A berupa pembangunan dermaga internasional sudah selesai. Adapun dermaga domestik baru mencapai 39%.
Paket B yang berupa pembangunan jembatan penghubung (causeway), lapangan penumpukan dan lapangan parkir baru mencapai 17,5%.Sedang paket C berupa pembangunan jembatan penghubung sudah mencapai 52%.

Untuk paket D berupa pembangunan gedung perkantoran dan bangunan lain, masih tahap pelelangan. "Penawaran akan berlangsung Maret mendatang", jelas Edi.

Proyek lain yang digarap Pelindo III seperti revitalisasi pelabuhan Tanjung Perak dan Tanjung Emas, Semarang.
Pelindo III menargetkan pendapatan tahun ini senilai Rp 4,5 triliun, atau naik 12% dari tahun sebelumnya, yaitu Rp 4 triliun. Sekitar 60% dari pendapatan Pelindo III di tahun lalu berasal dari Pelabuhan Tanjung Perak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×