Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR) menyiapkan aksi korporasi jumbo. Untuk memuluskan rencana, emiten penyedia jaringan infrastruktur telekomunikasi ini akan meminta restu pemegang saham pada rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 3 Juni 2021.
Dalam keterbukaan informasi pemanggilan RUPSLB yang diterbitkan 12 Mei 2021, SUPR menyebut dua aksi korporasi besar yang memerlukan persetujuan pemegang saham. Keduanya adalah penerbitkan obligasi dan private placement saham.
Untuk penerbitan obligasi, SUPR memiliki tiga opsi. Pertama, SUPR akan menerbitkan obligasi dalam mata uang rupiah maksimal Rp 8 triliun dengan bunga maksimal 12% per tahun. Kedua, Solusi Tunas Pratama akan menerbitkan obligasi dalam mata uang dolar Amerika Serikat (AS) dengan nilai maksimal US$ 400 juta dan penawarnan kupon maksimal 8%.
Ketiga, adalah penerbitan obligasi dalam mata uang rupiah dan dolar AS dengan nilai keseluruhan Rp 13,64 triliun. Tenor obligasi ini maksimal tujuh tahun atau akan ditentukan kemudian.
Baca Juga: Solusi Tunas Pratama (SUPR) akan menerbitkan obligasi hingga Rp 13,64 triliun
Jika SUPR menerbitkan obligasi dalam dua mata uang, maka total penerbitan mencapai sekitar Rp 21,64 triliun. "Rencana transaksi ini dilakukan dalam rangka meningkatkan likuiditas pendanaan perusahaan dan anak perusahaan untuk menunjang kegiatan operasional, pertumbuhan aset, maupun kebutuhan pendanaan perusahaan," ungkap Solusi Tunas Pratama dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (27/4).
Solusi Tunas Pratama akan menggunakan dana hasil penerbitan obligasi untuk pelunasan lebih awal sebagian atau seluruh pinjaman yang ada saat ini dan untuk pendanaan menambah modal kerja atau pengembangan usaha. "Jika penerbitan obligasi tidak berhasil, maka Solusi Tunas Pratama akan tetap menggunakan sumber pendanaan yang ada saat ini, yaitu menggunakan pendanaan dari pinjaman bank dan/atau hasil operasional," imbuh SUPR.
Rencana penerbitan obligasi ini termasuk transaksi material karena nilai transaksi mencapai 219% dari ekuitas SUPR untuk penerbitan obligasi rupiah, 155% dari ekuitas untuk obligasi dolar AS, atau 374% dari ekuitas untuk penerbitan obligasi dalam dua mata uang. SUPR akan meminta persetujuan penerbitan obligasi dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 3 Juni 2021.
Selain meminta persetujuan untuk menerbitkan obligasi, agenda RUPSLB Solusi Tunas Pratama juga termasuk persetujuan private placement.
Baca Juga: Solusi Tunas Pratama (SUPR) berencana private placement 10% saham
Solusi Tunas Pratama akan menggelar penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atawa private placement. Solusi Tunas Pratama akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 113,76 juta saham atau 10% dari modal disetor, dengan nilai nominal Rp 100 per saham. "Sampai dengan tanggal keterbukaan informasi ini belum terdapat calon pemodal definitif," ungkap Solusi Tunas Pratama.
Dengan menggunakan harga rata-rata saham SUPR sejak awal 2021 hingga April 2021 sebesar Rp 5.514 per saham, maka Solusi Tunas Pratama bisa meraup dana hingga Rp 627,27 miliar.
SUPR akan mendapatkan tambahan dana untuk memperkuat struktur modal dalam rangka pengembangan usaha. Selain itu, penerbitan saham ini akan meningkatkan jumlah saham beredar SUPR sehingga bisa menambah likuiditas perdagangan saham SUPR.
SUPR akan menggunakan dana hasil penerbitan saham baru setelah dikurangi biaya, untuk pelunasan lebih awal sebagian atau seluruh pinjaman. SUPR juga akan menggunakan dana private placement untuk menambah modal kerja atau pengembangan usaha termasuk penambahan aset bisa diperlukan.
Baca Juga: Pemegang saham dikabarkan bakal melepas kepemilikan di Solusi Tunas Pratama (SUPR)
Solusi Tunas Pratama saat ini memiliki dua utang berdasarkan perjanjian fasilitas pembiayaan. SUPR memiliki fasilitas pinjaman US$ 297 juta pada Februari 2018 yang ditandatangani oleh BNP Paribas, Citigroup Global Markets Singapore, ING Bank NV Singapore, CIMB Niaga, Standard Chartered Bank Singapore, Sumitomo Mitsui Banking, Bank of Tokyo Mitsubishi UJF Ltd.
SUPR mendapatkan fasilitas pinjaman sebesar Rp 3,85 triliun pada Februari 2018 dari BNP Paribas, Citigroup Global Markets Singapore, CIMB, Bank Mandiri, Bank Permata, Bank Sumitomo Mitsui Indonesia, Sumitomo Mitsui Banking, Bank of Tokyo Mitsubishi UJF Ltd.
Harga pelaksanaan private placement ini akan mengacu ada peraturan bursa, yakni sekurang-kurangnya 90% dari harga rata-rata penutupan perdagangan saham di pasar reguler selama 25 hari bursa sebelum tanggal diajukannya permohonan pencatatan saham tambahan hasil PMTHMETD. Private placement ini akan dilakukan dalam jangka waktu dua tahun sejak tanggal persetujuan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB).
Baca Juga: Solusi Tunas Pratama (SUPR) bidik pertumbuhan pendapatan 9% tahun ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News