Reporter: Filemon Agung | Editor: Tendi Mahadi
Asal tahu saja, dampak pandemi covid-19 membuat SKK Migas memproyeksikan investasi sektor hulu migas tahun 2020 bakal terpangkas 16% dari target semula.
Dwi bilang sedianya investasi hulu migas ditargetkan mencapai US$ 13,83 miliar pada tahun ini. Kendati demikian terjadi penurunan sebesar US$ 2,74 miliar atau setara 26%. "Kemudian dalam diskusi kita dorong agar ada investasi tambahan dan diprediksi bisa menambah sekitar US$ 0,51 miliar sehingga outlook-nya adalah US$ 11,6 miliar," terang Dwi.
Baca Juga: Kinerja hulu anak usaha Pertamina buruk, SKK Migas surati Pertamina
Kendati demikian, Dwi memastikan penurunan investasi migas tanah air jauh lebih rendah dari proyeksi penurunan investasi hulu migas secara global yang diproyeksi terpangkas hingga 30%. Investasi hulu migas global awalnya diprediksi mencapai US$ 325 miliar, akibat pandemi covid-19 dan penurunan harga minyak, target ini terpangkas menjadi US$ 228 miliar.
Kendati demikian, outlook investasi hulu migas tanah air ini lebih rendah dari yang disampaikan SKK Migas pada Juni lalu yang sekitar US$ 11,8 miliar. Namun Dwi menjelaskan, bukan tidak mungkin investasi mengalami peningkatan terlebih biasanya investor akan melakukan pertimbangan-pertimbangan merujuk pada sejumlah hal seperti keekonomian, stabilitas aturan hingga iklim investasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News