kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Terdampak pandemi, Pembangunan Jaya Ancol (PJAA) tunda proyek perluasan daratan Ancol


Senin, 24 Agustus 2020 / 21:29 WIB
Terdampak pandemi, Pembangunan Jaya Ancol (PJAA) tunda proyek perluasan daratan Ancol
ILUSTRASI. Sebuah alat berat menata pasir untuk perluasan daratan di pantai Anco. KONTAN/Muradi/17/04/2012


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Handoyo .

Sahir mengatakan konsep dari perluasan daratan itu ingin menjadikan Ancol sebagai brand dari Indonesia, seperti halnya taman bermain yang ada di negara-negara lain. Selain diharapkan menarik wisatawan mancanegara, Ancol nantinya juga dapat menjadi pilihan rekreasi wisatawan lokal sehingga tidak perlu jauh-jauh ke taman bermain dan rekreasi di luar negeri. “Untuk konsep perluasan daratan, bahwa kalau orang mengingat Indonesia mengingat Ancol seperti halnya brand-brand berskala internasional,” jelas Sahir. 

Perseroan juga masih berharap pada lini bisnis rekreasi untuk menopang kinerja tahun ini. Perseroan mengakui bahwa pembatasan operasional akibat pandemi telah membebani pendapatan dan menyebabkan kerugian pada semester I/2020.

Sahir mengatakan lini usaha rekreasi melalui penjualan tiket tetap menjadi unggulan emiten bersandi saham PJAA tersebut. “Ticketing baik itu Dufan, pantai Ancol, Sea World, Gelanggang Samudra, dan lainnya tetap menjadi tulang punggung kami di 2020,” kata Sahir.

Ia menyebut, bisnis perseroan termasuk yang terdampak pandemi Covid-19. Penutupan operasional tak terhindarkan dan menyebabkan jumlah pengunjung turun signifikan pada semester I/2020 dibandingkan kondisi normal.

Baca Juga: Terdampak pandemi, Pembangunan Jaya Ancol (PJAA) rugi Rp 146,28 miliar di semester I

Berdasarkan paparan perseroan, pada periode Januari—Juni 2020 tercatat total pengunjung sebanyak 3,35 juta pengunjung untuk kawasan Beach Park, Dufan, Atlantis, Sea World, dan Ocean Dream Samudra.  Jumlah ini turun sekitar 68,18% dari jumlah kunjungan periode yang sama tahun lalu sebanyak 10,53 juta pengunjung.

Adapun, operasional Taman Impian Jaya Ancol ditutup sejak Maret 2020 dan baru dibuka kembali pada 20 Juni 2020. Saat ini, Sahir menyebut pihaknya masih membatasi pengunjung sebanyak 50% dari kapasitas normal. Selain itu, pengunjung yang diizinkan masuk harus memiliki KTP berdomisili DKI Jakarta dan usia dibatasi 9 tahun ke atas.

Setelah dibuka pada masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi, jumlah pengunjung di Taman Impian Jaya Ancol terdata masih 10% dari jumlah pengunjung pada hari normal.

Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2020, operator Taman Impian Jaya Ancol ini membukukan pendapatan sebesar Rp 254,21 miliar atau turun 58,18% dari Rp 607,89 pada periode yang sama tahun lalu. Perseroan mengalami kerugian Rp 146,37 miliar pada semester I-2020, berbalik dari posisi laba Rp 71,22 miliar pada semester-I tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×