kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Terdorong krisis energi, ICP Oktober 2021 capai US$ 81,80 per barel


Sabtu, 13 November 2021 / 21:22 WIB
Terdorong krisis energi, ICP Oktober 2021 capai US$ 81,80 per barel
ILUSTRASI. Petroleum pump jacks are pictured in the Kern River oil field in Bakersfield, California November 9, 2014. REUTERS/Jonathan Alcorn


Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga rata-rata Indonesian crude price (ICP) minyak mentah Indonesia pada bulan Oktober 2021 mencapai US$ 81,80 per barel terdorong krisis energi di Eropa dan Asia. Adapun, harga di bulan ini mengalami kenaikan dibanding bulan September yang sebesar US$ 72,20 per barel.

Penetapan harga rata-rata ICP bulan Oktober ini tercantum dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 217.K/HK.02/MEM.M/2021 tanggal 8 November 2021. Mengutip Executive Summary (Exsum) Tim Harga Minyak Mentah Indonesia, ICP SLC juga naik sebesar US$9,27 per barel dari US$72,25 per barel menjadi US$81,52 per barel.

Dikatakan Tim Harga Minyak Indonesia dalam exsum-nya, perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama di pasar internasional pada bulan Oktober 2021 dibandingkan bulan September 2021 mengalami peningkatan. 

Beberapa faktor yang mempengaruhi, antara lain krisis pasokan gas dan peningkatan harga batu bara berujung pada timbulnya krisis listrik di Eropa dan Asia.

"Saat memasuki periode musim dingin yang diperkirakan lebih dingin dari sebelumnya, sehingga meningkatkan permintaan minyak mentah sebagai bahan bakar pengganti," ungkap Tim Harga Minyak Indonesia dalam keterangan resmi, Jumat (12/11).

Baca Juga: Pemerintah siapkan lelang 12 WK Migas guna kejar target investasi di 2022

Faktor lainnya, kesepakatan OPEC+ untuk tidak menambah peningkatan produksi dan hanya akan melanjutkan rencana kenaikan produksi 400 ribu BOPD per bulan meskipun terdapat peningkatan permintaan minyak mentah. 

OPEC melalui laporan bulan Oktober 2021 menyampaikan bahwa peningkatan proyeksi permintaan minyak mentah global pada triwulan 4 tahun 2021 sebesar 0,12 juta BOPD menjadi 99,82 juta BOPD dibandingkan proyeksi pada bulan sebelumnya. 

Selain itu, penurunan proyeksi produksi minyak mentah negara Non OPEC pada triwulan 4 tahun 2021 sebesar 3,2 juta BOPD menjadi 65,24 juta BOPD dibandingkan proyeksi pada bulan sebelumnya.

"Penurunan stok minyak mentah AS di Cushing, Oklahoma, titik serah WTI (Nymex), sebesar 3,9 juta barel menjadi 27,33 juta barel, lebih rendah 47% dibandingkan rata-rata stok minyak mentah dalam 5 tahun terakhir," demikian dikutip dari exsum tersebut.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×