Reporter: Muhammad Julian | Editor: Noverius Laoli
Walhasil, tidak jarang produsen tepung terigu terpaksa tidak mengambil untung alias nombok, sebab omset yang didapat terkadang tidak bisa digunakan untuk menutup ongkos produksi tepung terigu di tengah harga yang melejit. Hal yang sama juga dialami oleh Bungasari, bahkan pada saat ini.
Di sisi lain, persoalan permintaan juga menjadi tantangan tersendiri. Tanpa menyebutkan angka, Budianto mengungkapkan bahwa permintaan tepung terigu pada 2 bulan belakangan mengalami penyusutan.
Baca Juga: Harga gandum menanjak, Bungasari Flour belum akan menaikkan harga jual
Dugaan Budianto, hal tersebut didorong oleh melemahnya daya beli konsumen di tengah penguatan harga-harga komoditas pangan.
“Pasar sangat lesu karena, kan kenaikan (komoditas pangan) bukan hanya di kita, tapi di seluruh bahan baku ya, baik itu minyak goreng, dan lain-lain,” tutur Budianto.
Terlepas dari sejumlah tantangan yang ada, Bungasari masih optimistis mengejar pertumbuhan kinerja. Bungasari berstrategi untuk berupaya menghadirkan produk dengan harga yang kompetitif serta menghadirkan produk dengan kualitas serta pelayanan yang baik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News