kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   3.000   0,20%
  • USD/IDR 16.069   -64,00   -0,40%
  • IDX 7.192   -66,47   -0,92%
  • KOMPAS100 1.078   -18,29   -1,67%
  • LQ45 846   -15,83   -1,84%
  • ISSI 219   -2,38   -1,08%
  • IDX30 433   -8,06   -1,83%
  • IDXHIDIV20 521   -9,80   -1,85%
  • IDX80 123   -2,11   -1,68%
  • IDXV30 128   -2,88   -2,20%
  • IDXQ30 144   -2,60   -1,77%

Terimbas Konflik Rusia-Ukraina, Bungasari Terapkan Penyesuaian Harga Tepung Terigu


Selasa, 01 Maret 2022 / 20:40 WIB
Terimbas Konflik Rusia-Ukraina, Bungasari Terapkan Penyesuaian Harga Tepung Terigu
ILUSTRASI. Seorang pekerja saat merapikan tumpukan karung tepung terigu Bungasari siap edar di Pabrik PT Bungasari Flour Mills Kawasan Industri Krakatau, Tegalratu, Ciwandan, Kota Cilegon, Banten, Rabu (9/11/2017).


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Imbas kenaikan kenaikan harga gandum di tengah situasi konflik antara Rusia dengan Ukraina menimpa produsen tepung terigu, tidak terkecuali PT Bungasari Flour Mills Indonesia (Bungasari). 

Menyiasati hal ini, produsen tepung terigu tersebut berstrategi untuk melakukan penyesuaian harga jual produk di bulan Maret 2022 ini. Bungasari masih mengkaji berapa kenaikan harga jual yang akan perusahaan terapkan bulan ini.

“(Kenaikan harga bulan Maret) belum tahu, lihat situasi pasar,” ujar Presiden Direktur Bungasari, Budianto Wijaya saat dihubungi Kontan.co.id (1/3).

Baca Juga: Bungasari produsen terigu pertama Indonesia gunakan sumber energi terbarukan

Langkah penyesuaian harga ini bukan kali pertama bagi Bungsari. Sebelumnya, Bungasari telah beberapa kali melakukan penyesuaian harga di tahun 2021 lalu. 

Asal tahu, menurut catatan Budianto, kenaikan harga gandum sejatinya telah terjadi sejak awal tahun 2021 lalu. Faktor pendorongnya kala itu antara lain ialah fenomena kekeringan di Amerika Utara dan Kanada.

Besaran kenaikan dalam penyesuaian harga yang diterapkan oleh Bungsari tahun lalu berkisar 2%-3%, kadang juga bisa 5%, terkandung situasi pasar. Penyesuaian harga ini Bungasari lakukan secara bertahap dengan mempertimbangkan daya beli konsumen.

“Kita naiknya enggak bisa kencang-kencang, harus pelan-pelan,” tutur Budianto.

Baca Juga: Bungasari: Penjualan hingga kuartal III relatif tetap

Dengan penyesuaian harga yang dilakukan secara perlahan, Bungsari maupun sebagian produsen-produsen tepung terigu lainnya, kata Budianto, cukup kelimpungan dalam mengejar tren penguatan harga gandum yang cenderung bergerak cepat. 

Walhasil, tidak jarang produsen tepung terigu terpaksa tidak mengambil untung alias nombok, sebab omset yang didapat terkadang tidak bisa digunakan untuk menutup ongkos produksi tepung terigu di tengah harga yang melejit. Hal yang sama juga dialami oleh Bungasari, bahkan pada saat ini.

Di sisi lain, persoalan permintaan juga menjadi tantangan tersendiri. Tanpa menyebutkan angka, Budianto mengungkapkan bahwa permintaan tepung terigu pada 2 bulan belakangan mengalami penyusutan.

Baca Juga: Harga gandum menanjak, Bungasari Flour belum akan menaikkan harga jual

Dugaan Budianto, hal tersebut didorong oleh melemahnya daya beli konsumen di tengah penguatan harga-harga komoditas pangan.

“Pasar sangat lesu karena, kan kenaikan (komoditas pangan) bukan hanya di kita, tapi di seluruh bahan baku ya, baik itu minyak goreng, dan lain-lain,” tutur Budianto.

Terlepas dari sejumlah tantangan yang ada, Bungasari masih optimistis mengejar pertumbuhan kinerja. Bungasari berstrategi untuk berupaya menghadirkan produk dengan harga yang kompetitif serta menghadirkan produk dengan kualitas serta pelayanan yang baik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×