Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - TANJUNG SEKONG. PT Pertamina International Shipping (PT PIS) melalui anak usahanya Pertamina Energy Terminal mengoperasikan Terminal Tanjung Sekong yang merupakan terminal LPG terbesar karena memasok 40% kebutuhan LPG di Indonesia.
Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Rida Mulyana menjelaskan, terminal yang memasok 40% kebutuhan LPG Nasional ini menerapkan teknologi khusus untuk memastikan pasokan energi aman.
“Sudah ada sistem yang monitor mulai on loading-nya di sana, pelayaran, kemudian dikombinasikan dengan kondisi cuaca di tengah jalan macem apa, apakah kemudian itu memperlambat atau mempercepat, sehingga kemudian ujungnya bisa diperkirakan ETA ( Estimated Time Arrival),” ujarnya saat ditemui di Terminal LPG Tanjung Sekong, Minggu (25/12).
Baca Juga: Terminal LPG Tuban Diperkirakan Selesai Tahun 2026
Muhammad Irfan, Direktur Armada PIS, menyatakan Terminal LPG Tanjung Sekong memiliki berbagai kelebihan dibandingkan dengan terminal lainnya. Untuk itu dia optimistis alur distribusi dari potensi gangguan yang kerap dihadapi dari sisi cuaca saat bongkar muat sudah bisa termitigasi dengan baik.
"Tanjung Sekong itu tinggi bisa minimalisasi typhon. Di sini cukup aman, artinya tidak seperti Cilacap yang ombaknya tinggi,” ujarnya dalam kesempatan yang sama.
Di terminal ini, pihaknya menerapkan teknologi Automatic Identification System (AIS) pada kapal pengangkut LPG. Melalui teknologi ini, pihaknya dapat mengetahui posisi kapal dan jumlah muatan, bahkan sampai pada perkiraan cuaca. Dengan begitu, PIS dapat mengambil tindakan atau menerapkan sistem RAE (Reguler, Alternatif, atau Emergency).
“Ketika ada cuaca yang kurang bersahabat, kita bisa maintain bisa melakukan simulasi RAE, kita bisa lakukan emergency. Jika Surabaya sedang kritis, kita bisa masukkan dari Balikpapan bukan hanya dari Sekong,” terannya.
Baca Juga: Gandeng NYK, Pertamina International Shipping Siap Gempur Pasar LNG Internasional
Terminal LPG Tanjung Sekong beroperasi sejak April 2012 dengan LPG Refrigerated beroperasi sejak Januari 2020. Terminal LPG Tanjung Sekong memiliki peran yang sangat strategis karena diproyeksikan menggantikan STS Teluk Semangka dan menyuplai kebutuhan LPG di sebagian wilayah kerja Marketing Region Sumbagsel, Marketing Region Jawa Bagian Barat, dan Marketing Region Jawa Bagian Tengah dengan estimasi thruput 200.000 MT per bulan atau sekitar 40% kebutuhan nasional.
Terminal LPG Tanjung Sekong memiliki luas sekitar 12,9 hektare dengan kapasitas tangki timbun sebesar 98.000 MT dan jetty/dermaga dengan kapasitas sampai 65.000 DWT sehingga dapat disandari Kapal VLGC Pertamina Gas 1 dan 2 berkapasitas 45.000 MT untuk melayani distribusi LPG di sebagian wilayah Region Sumbagsel, Jawa Bagian Barat dan Jawa Bagian Tengah dengan estimasi thruput 200.000 MT/bulan, dan menjadi urat nadi pendistribusian LPG nasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News