Reporter: Agung Hidayat | Editor: Noverius Laoli
Selain mendorong kedua produk tadi, perusahaan juga melakukan beberapa inovasi dalam proses penjualan. Antara lain melalui penjualan berbasis digital (online sales), sehingga bisa menjangkau basis konsumen yang lebih luas.
Secara keseluruhan, di masa pandemi ini perusahaan mengakui masih cukup berat di tengah melemahnya daya beli masyarakat. Untuk itu, perusahaan mencoba realistis dengan tidak menargetkan pertumbuhan muluk-muluk sepanjang tahun 2020.
Syahrizal mengatakan, realisasi pendapatan TGKA tahun 2020 diperkirakan akan lebih rendah daripada pendapatan aktual tahun 2019 yang sebesar Rp 13,4 triliun.
Baca Juga: Tigaraksa Satria (TGKA) Cermati Pelemahan Daya Beli
Di semester pertama tahun ini saja pendapatan bersih TGKA menurun 8,7% secara tahunan menjadi Rp 6,65 triliun.
Namun dari sisi laba bersih, kata Syahrizal dengan melakukan beberapa perbaikan proses dan efisiensi biaya, maka perusahaan masih optimis bahwa laba bersih tahun 2020 tetap tumbuh di kisaran single digit dibandingkan tahun 2019.
Pada semester pertama tahun ini laba bersih perseroan mencapai Rp 236,11 miliar atau naik 6,8% secara tahunan.
Selanjutnya: Tigaraksa Satria (TGKA) masih wait and see mematok target tahun ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News