kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45895,55   2,12   0.24%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tigaraksa Satria (TGKA) optimis cetak pertumbuhan single digit pada sisi laba bersih


Jumat, 21 Agustus 2020 / 19:15 WIB
Tigaraksa Satria (TGKA) optimis cetak pertumbuhan single digit pada sisi laba bersih
ILUSTRASI. Perusahaan distribusi, distributor barang produk konsumer PT Tigaraksa Satria Tbk (TGKA)


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Handoyo .

Upaya-upaya di atas tentunya akan dibarengi dengan perbaikan proses kerja secara terukur guna meningkatkan efektivitas kerja dan efisiensi biaya. Dengan cara itu, TGKA optimis mampu membukukan pertumbuhan single digit pada sisi laba bersih, sementara pendapatan diperkirakan masih akan menurun menimbang kondisi yang serba menantang akibat kondisi pandemi.

Sebagai pembanding, pendapatan penjualan TGKA mencapai sebesar Rp 13,37 triliun pada tahun 2019. Sementara itu, laba bersihnya tercatat sebesar 428,41 miliar pada periode yang sama.

Optimisme TGKA untuk mencetak  pertumbuhan kinerja pada sisi bottom line bukannya tanpa dasar. Asal tahu saja, sepanjang Januari - Juni 2020 lalu, TGKA mencatatkan pendapatan sebesar Rp 6,65 triliun, turun  8,70% dibanding realisasi periode sama tahun lalu yang mencapai Rp 7,28 triliun. 

Meski begitu, laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih TGKA masih bertumbuh 6,68% secara tahunan atau year-on-year (yoy) dari Rp 221,32 miliar di semester I 2019 menjadi Rp 236,11 miliar di semester I 2020.

Hal ini berhasil didapat berkat turunnya pengeluaran TGKA pada sejumlah pos beban. Beban pokok penjualan misalnya, tercatat turun 9,75% yoy menjadi Rp 5,81 triliun di semester I 2020. Sebelumnya, beban pokok penjualan TGKA mencapai Rp 6,44 triliun pada semester I tahun 2019 lalu.

Baca Juga: Tigaraksa Satria (TGKA) masih wait and see mematok target tahun ini

Penurunan pengeluaran juga dijumpai pada pos beban penjualan dan beban bunga dan provisi bank. Melansir laporan keuangan perusahaan, beban penjualan TGKA mengalami penurunan 4,50% yoy dari semula Rp 459,69 miliar di semester I 2019  menjadi Rp 438,98 miliar di semester I 2020. 

Sementara itu, beban bunga dan provisi bank turun 69,30% dari Rp 9,50 miliar di semester I 2019 menjadi Rp 2,91 miliar di semester I 2020. “Perbaikan proses kerja dan efisiensi biaya berdampak positif terhadap pengendalian biaya operasional,” kata Syahrizal.

Untuk memuluskan kinerja, TGKA menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 19 miliar. Sampai akhir semester I 2020 lalu, TGKA sudah menyerap Rp 5,6 miliar atau setara dengan kurang lebih 29% dari total capex perusahaan tahun ini untuk membiayai pengadaan mesin dan peralatan pabrik serta pengadaan tabung gas pada segmen usaha gas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×