kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.924.000   5.000   0,26%
  • USD/IDR 16.270   34,00   0,21%
  • IDX 7.097   49,71   0,71%
  • KOMPAS100 1.026   -3,02   -0,29%
  • LQ45 777   -8,81   -1,12%
  • ISSI 234   3,28   1,42%
  • IDX30 401   -4,82   -1,19%
  • IDXHIDIV20 462   -8,51   -1,81%
  • IDX80 115   -0,50   -0,43%
  • IDXV30 117   -0,60   -0,51%
  • IDXQ30 129   -2,45   -1,87%

Tigaraksa Satria (TGKA) optimis cetak pertumbuhan single digit pada sisi laba bersih


Jumat, 21 Agustus 2020 / 19:15 WIB
Tigaraksa Satria (TGKA) optimis cetak pertumbuhan single digit pada sisi laba bersih
ILUSTRASI. Perusahaan distribusi, distributor barang produk konsumer PT Tigaraksa Satria Tbk (TGKA)


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Efek gulir pagebluk corona (covid-19) diperkirakan masih akan menghambat laju kinerja pelaku usaha di berbagai sektor, tidak terkecuali bagi  PT Tigaraksa Satria Tbk (TGKA).

Head of Legal & Corporate Secretary  PT Tigaraksa Satria Tbk, Syahrizal Sabir mengatakan, prospek bisnis di semester kedua memang masih cukup menantang, sebab imbas pandemi diperkirakan masih akan menekan pertumbuhan ekonomi dan daya beli masyarakat.

Meski begitu, ia menilai bahwa terdapat peluang pula yang bisa dimanfaatkan di saat yang sama. Menurut Syahrizal, sejumlah produk seperti misalnya susu bayi, makanan kaleng dan sebagainya masih memiliki permintaan yang stabil, sebab produk-produk tersebut merupakan kebutuhan yang dikonsumsi sehari-hari.

“Ada juga produk yang konsumsinya justru terlihat meningkat saat masyarakat lebih banyak berdiam diri di rumah, misalnya gas isi ulang, dan lain-lain,” kata Syahrizal kepada Kontan.co.id, Kamis (20/8).

Baca Juga: Tigaraksa Satria (TGKA) kantongi kerjasama dengan 3 prinsipal baru di semester I 2020

Agar tidak kehilangan peluang, TGKA sudah menyiapkan beberapa strategi. Pertama, TGKA akan terus berupaya menjajaki peluang-peluang kerja sama yang ada dengan calon-calon prinsipal baru.

Upaya penjajakan ini sudah dilakukan di enam bulan pertama dan telah membuahkan hasil. Tercatat, TGKA telah mengantongi kerja sama dengan 3 prinsipal baru. ketiga prinsipal baru yang didapat memiliki lini produk yang berbeda, yakni Javara dengan produk-produk makanan sehat seperti beras organik dan lain-lain, Almaira dengan produk kosmetik, dan Galenium dengan produk skin care.

Upaya yang sama juga masih akan dilakukan di semester kedua. Saat ini, TGKA tengah berada dalam tahap diskusi untuk menjalin kerja sama dengan beberapa calon prinsipal baru lainnya untuk produk makanan-minuman (mamin) rumah tangga.

Syahrizal berujar, proses diskusi dengan sekitar 3 calon prinsipal yang tengah dijajaki telah memasuki tahapan diskusi yang lebih serius. Ketiganya merupakan calon prinsipal dengan skala usaha nasional. 

Satu di antaranya sudah memasuki tahapan negosiasi kontrak kerja sama dengan perusahaan, namun ia mengaku belum bisa memastikan kapan kira-kira kerja sama distribusi dengan calon-calon prinsipal baru tersebut bisa disepakati dan direalisasikan. 

Selain berupaya dengan mencari peluang-peluang kerja sama baru dengan prinsipal baru, TGKA juga akan berusaha memacu pendapatan dengan menggencarkan penjualan secara digital. 

Baca Juga: Pendapatan turun, laba Tigaraksa Satria (TGKA) masih tumbuh di semester I-2020

Upaya-upaya di atas tentunya akan dibarengi dengan perbaikan proses kerja secara terukur guna meningkatkan efektivitas kerja dan efisiensi biaya. Dengan cara itu, TGKA optimis mampu membukukan pertumbuhan single digit pada sisi laba bersih, sementara pendapatan diperkirakan masih akan menurun menimbang kondisi yang serba menantang akibat kondisi pandemi.

Sebagai pembanding, pendapatan penjualan TGKA mencapai sebesar Rp 13,37 triliun pada tahun 2019. Sementara itu, laba bersihnya tercatat sebesar 428,41 miliar pada periode yang sama.

Optimisme TGKA untuk mencetak  pertumbuhan kinerja pada sisi bottom line bukannya tanpa dasar. Asal tahu saja, sepanjang Januari - Juni 2020 lalu, TGKA mencatatkan pendapatan sebesar Rp 6,65 triliun, turun  8,70% dibanding realisasi periode sama tahun lalu yang mencapai Rp 7,28 triliun. 

Meski begitu, laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih TGKA masih bertumbuh 6,68% secara tahunan atau year-on-year (yoy) dari Rp 221,32 miliar di semester I 2019 menjadi Rp 236,11 miliar di semester I 2020.

Hal ini berhasil didapat berkat turunnya pengeluaran TGKA pada sejumlah pos beban. Beban pokok penjualan misalnya, tercatat turun 9,75% yoy menjadi Rp 5,81 triliun di semester I 2020. Sebelumnya, beban pokok penjualan TGKA mencapai Rp 6,44 triliun pada semester I tahun 2019 lalu.

Baca Juga: Tigaraksa Satria (TGKA) masih wait and see mematok target tahun ini

Penurunan pengeluaran juga dijumpai pada pos beban penjualan dan beban bunga dan provisi bank. Melansir laporan keuangan perusahaan, beban penjualan TGKA mengalami penurunan 4,50% yoy dari semula Rp 459,69 miliar di semester I 2019  menjadi Rp 438,98 miliar di semester I 2020. 

Sementara itu, beban bunga dan provisi bank turun 69,30% dari Rp 9,50 miliar di semester I 2019 menjadi Rp 2,91 miliar di semester I 2020. “Perbaikan proses kerja dan efisiensi biaya berdampak positif terhadap pengendalian biaya operasional,” kata Syahrizal.

Untuk memuluskan kinerja, TGKA menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 19 miliar. Sampai akhir semester I 2020 lalu, TGKA sudah menyerap Rp 5,6 miliar atau setara dengan kurang lebih 29% dari total capex perusahaan tahun ini untuk membiayai pengadaan mesin dan peralatan pabrik serta pengadaan tabung gas pada segmen usaha gas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×