kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45896,84   -1,92   -0.21%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Timah (TINS) Siapkan Capex Sebesar Rp 700 Miliar di Tahun Ini


Kamis, 04 April 2024 / 06:18 WIB
Timah (TINS) Siapkan Capex Sebesar Rp 700 Miliar di Tahun Ini
ILUSTRASI. Timah (TINS) anggarkan capex sebesar Rp 700 miliar untuk tahun 2024


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen dan eksportir timah pelat merah, PT Timah Tbk (TINS) menyiapkan dana belanja modal atawa capital expenditure (capex) sebesar Rp 700 miliar pada tahun 2024.

Capex tersebut akan mendukung upaya perusahaan dalam memperbaiki kinerja yang mengalami penurunan sepanjang 2023.

Sekretaris Perusahaan TINS Abdullah Umar mengatakan, capex sekitar Rp 700 miliar itu akan digunakan untuk perbaikan alat kerja, pengembangan, maintenance, perbaikan alat mulai dari kapal untuk produksi, dan infrastruktur TINS.

"Kami akan mengatur cash flow agar tetap positif," kata Abdullah dalam Media Gathering di Jakarta, Rabu (3/4) malam.

Baca Juga: Perbaiki Kinerja, PT Timah (TINS) Siap Jalankan Dua Program Strategis Tahun Ini

Seperti diketahui, TINS mencatatkan penurunan kinerja yang signifikan pada tahun lalu yang disebabkan maraknya praktik tambang ilegal dan penurunan harga timah dunia.

Direktur Utama TINS Ahmad Dani Virsal menambahkan, pada tahun lalu, TINS mencatatkan produksi bijih timah mencapai 14.855 ton. Realisasi itu turun 26% jika dibandingkan dengan realisasi produksi tahun 2022 sebesar 20.079 ton.

Secara rinci, produksi logam timah TINS sepanjang 2023 juga mengalami penurunan 23% YoY menjadi 15.340 metrik ton. Sejalan, penjualan logam timah terkoreksi 31% YoY menjadi 14.385 metrik ton.

Menurut Dani, penurunan volume penjualan logam timah dan penurunan harga jual logam karena pelemahan harga jual rata-rata logam timah. Akibatnya, pendapatan TINS menurun 33% di tahun 2023.

Harga jual rerata logam timah juga mengalami penurunan, sebesar US$ 26.583 per metrik ton atau lebih rendah 84% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$ 31.474 per metrik ton.

Selain karena penurunan volume penjualan dan penurunan harga jual rerata timah, TINS menyatakan lambatnya pemulihan perekonomian global dan domestik, lemahnya permintaan timah karena tingginya persediaan LME berdampak pada menurunnya ekspor timah Indonesia sejak tahun 2022 sampai dengan saat ini.

 

Tahun ini, TINS akan berfokus pada peningkatan produksi melalui penambahan alat tambang dan pembukaan lokasi baru, strategi recovery plan dan program efisiensi berkelanjutan.

Selanjutnya: PBID Berencana Menggelar Stock Split Rasio 1:4

Menarik Dibaca: Harga Emas Pegadaian Kompak Lanjut Menguat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×