Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Untuk mencapai beragam potensi dan efisiensi dalam menjalankan proses bisnis, Pertamina terus meningkatkan kinerja dengan melakukan sinergi bersama.
Salah satunya dalam penandatanganan kontrak bersama "Provision of Integrated Sharing Logistic Support Base Facilities and Service" yang dilakukan di Kantor SKK Migas Jakarta, (15/7).
Baca Juga: Ini dia langkah Kementerian ESDM ciptakan harga gas yang kompetitif
Hal ini merupakan hasil sinergi antara PT Pertamina Hulu Energi WMO (PHE WMO) sebagai leader Kontrak Bersama, bersama KKKS lain yaitu Petronas Carigali (PC) Muriah Ltd., PC Ketapang II Ltd., PC North Madura II Ltd., PT Pertamina EP dan KrisEnergy (Satria) Ltd. dan SKK Migas selaku regulator usaha Minyak dan Gas Bumi (Migas) Indonesia.
Huddie Dewanto, Direktur Keuangan dan Layanan Bisnis PHE menyatakan melalui kontrak bersama ini, akan membawa keuntungan yang signifikan bagi Negara melalui efisiensi dan optimalisasi biaya operasi Hulu Migas dan dapat dijadikan benchmarking bagi KKKS lain.
Dalam Kontrak bersama yang akan berlaku efektif tanggal 1 Agustus 2019, berlaku nilai harga satuan yang sama dan terbaik untuk seluruh KKKS yang menggunakan Fasilitas dan Jasa Shorebase terintegrasi yang berlokasi di Lamongan Shorebase. Dimana sebelum adanya kontrak bersama ini, 6 KKKS yang berada di Lamongan Shorebase memiliki Kontrak sendiri dengan penyedia jasa yang sama, dan terdapat variasi nilai harga satuan.
Baca Juga: Subsidi solar dipotong, Menteri ESDM: Harga solar kalau bisa disesuaikan
Dengan sinergi yang sangat baik ini, sambungnya didapatkan nilai cost-saving sebesar Rp 119 miliar, dibandingkan apabila para KKKS tetap menggunakan harga kontrak lama untuk periode 5 tahun ke depan.
Sementara itu, Tunggal, Deputi Pengendalian Pengadaan SKK Migas menyampaikan Industri migas saat ini sangat mendorong upaya-upaya efisiensi oleh para pelaku migas, mulai dari level Regulator, Pengawas, Pengendali dan Pelaksana, sehingga dapat menciptakan kegiatan yang efektif dan efisien.
"Salah satu upaya pencapaian kegiatan yang efektif dan efisien tersebut yakni adanya sinergi dari para pemangku kepentingan melalui pengadaan bersama atau kontrak bersama ini untuk ikut berperan bersama dalam mendukung peningkatan produksi dan lifting migas nasional," katanya dalam siaran pers, Selasa (16/7).
Baca Juga: Impor solar dilarang, badan usaha harus beli ke Pertamina
Erwin Suryadi, Kepala Divisi Pengelolaan Pengadaan Barang dan Jasa SKK Migas menambahkan bahwa kegiatan tersebut sebagai bukti bahwa industri hulu migas masih menjadi primadona investasi di Indonesia dan kehadiran industri ini harus tetap berkomitmen menjalin kemitraan bersama masyarakat sekitar dalam membangun ekonomi lokal yang kuat dan berkelanjutan.
Selain itu, ia menambahkan SKK Migas juga secara berlanjut melakukan perbaikan dan mencari terobosan-terobosan baru khususnya di bidang pengadaan untuk dapat mendatangkan barang atau jasa ke Lapangan yang tetap memperhatikan kualitas, harga dan kemampuan produksi khususnya untuk produk-produk dalam negeri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News