Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Anna Suci Perwitasari
Berdasarkan materi paparan publik perseroan, guna melancarkan rencana tersebut pihaknya akan menggunakan dana dari exercise warrant senilai Rp 126 miliar. Adapun dana tersebut juga akan digunakan untuk membayar utang bank sebesar Rp 95 miliar.
Juga, Stevano menyebutkan saat ini sedang melakukan feasibility study untuk pengembangan usahanya yang lain. Pertama kesempatan investasi pada sebuah proyek resort di Sumba. Kemudian, rencana pengembangan di Labuan Bajo di atas lahan 13,4 ha.
Baca Juga: Hotel baru milik Satria Mega Kencana diproyeksi baru dapat beroperasi tahun 2021
Sementara, strategi perseroan dalam efisiensi biaya pada bisnis eksisting dilakukan dengan mengandalkan profit yang tertahan di unit bisnis. "Profit yang masih mengendap di unit bisnis masih cukup untuk menahan penurunan okupansi hingga akhir tahun," tuturnya.
Hal tersebut lantaran pihaknya memproyeksikan permintaan jasa perhotelan pada April dan Mei akan mengalami penurunan yang drastis.
Bahkan, pihaknya akan me-review target awal yang telah ditentukan. "Pada awalnya kami menargetkan kenaikan laba bersih 10%, tetapi dengan kondisi yang semakin memburuk kami akan melihat kembali target awal yang telah kami tentukan," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News