kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tinjau Smelter Timah, Jokowi Mulai Kalkulasi Rencana Stop Ekspor Timah Mentah


Kamis, 20 Oktober 2022 / 12:25 WIB
Tinjau Smelter Timah, Jokowi Mulai Kalkulasi Rencana Stop Ekspor Timah Mentah


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau langsung pembangunan Top Submerged Lance (TSL) Ausmelt PT Timah Tbk di Kabupaten Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung, Kamis (20/10).

Jokowi mengatakan, pembangunan smelter timah tersebut menunjukkan keseriusan Indonesia dalam hirilisasi timah. Diharapkan pembangunan smelter timah tersebut dapat rampung pada November mendatang.

Pemerintah terus berkomitmen untuk melanjutkan kebijakan hilirisasi industri sektor pertambangan, dengan menghentikan ekspor bahan mentah atau raw material produk-produk pertambangan secara bertahap. Sebagai informasi Pemerintah telah menghentikan ekspor nikel dalam bentuk raw material.

"Nikel sudah, timah, bauksit. Ini semuanya akan saya ikuti dan ini nanti akan selesai November yang kita harapkan pergerakan hilirisasi di timah akan segera mengikuti seperti yang kita lakukan di nikel," kata Jokowi dalam Kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (20/10).

Baca Juga: Susun Peta Jalan Hilirisasi Timah, Pemerintah Gandeng Rekind Hingga Asosiasi Profesi

Namun, Jokowi menyebut pemerintah belum menentukan kapan pastinya akan menghentikan ekspor bahan mentah timah. Kalkulasi akan dilakukan dalam penentuan kapan Indonesia siap menghentikan ekspor bahan mentah timah.

Pasalnya penghentian ekspor bahan mentah memerlukan penghitungan yang matang agar dapat berjalan dengan baik, agar tak ada pihak yang dirugikan.

"Baru dihitung. Akan kita stop kapan baru kita hitung. Nanti kalau sudah hitungannya matang, ketemu kalkulasinya akan saya umumkan stop, misalnya tahun depan atau stop tahun ini bisa terjadi. Saya kira kesiapan-kesiapan dari smelter baik milik BUMN, maupun milik swasta harus kita kalkulasi semuanya," imbuhnya.

Jokowi menegaskan, hilirisasi bahan-bahan tambang memang harus dihentikan. Hal tersebut lantaran dengan hilirisasi akan menciptakan nilai tambah bagi negara dan masyarakat, salah satunya penciptaan lapangan kerja.

"Ya nilai tambah di dalam negeri akan semakin banyak dan membuka lapangan pekerjaan yang sebesar-besarnya," ujarnya.

Baca Juga: Kunjungan Kerja ke Bangka Belitung, Jokowi Tinjau Pembangunan TSL Ausmelt PT Timah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×