Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Tirta Mahakam Resources Tbk (TIRT) resmi mengumumkan rencana transformasi strategis dengan mengalihkan fokus usaha ke sektor angkutan laut dalam negeri. TIRT sebelumnya merupakan emiten yang bergerak di bidang usaha industri kayu lapis.
Rencana perubahan kegiatan usaha ini telah mendapatkan persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Kamis, 25 September 2025. Untuk memastikan kelayakan dan kewajaran transaksi, TIRT telah menunjuk Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) Iskandar dan Rekan yang dalam kajiannya menyatakan rencana ini layak secara pasar, teknis, manajemen, maupun finansial.
Direktur Tirta Mahakam Resources, Pohan Wijaya Po mengungkapkan persetujuan ini menandai langkah strategis bagi TIRT dalam memulai kembali aktivitas operasionalnya, setelah sebelumnya sempat menghentikan kegiatan usaha di sektor lama. Perubahan ini menjadi titik balik penting perjalanan TIRT yang telah berdiri sejak 1981 menuju perusahaan angkutan laut dalam negeri.
Baca Juga: Tarif Angkutan Laut Asia-AS Diperkirakan Terus Turun di Tengah Kekacauan Tarif
Pohan meyakini langkah ini akan memberikan fondasi yang kuat untuk menjaga kelangsungan usaha TIRT, sekaligus menciptakan nilai tambah bagi para pemegang saham. Dengan telah diperolehnya persetujuan RUPSLB, TIRT akan segera mengoperasikan armada kapal untuk menyediakan jasa angkutan laut atas barang komoditas sumber daya alam, terutama batubara dan bauksit.
“Transformasi ini menjadi momentum baru bagi TIRT. Prospek industri pelayaran nasional masih menjanjikan seiring meningkatnya kebutuhan angkutan laut baik komoditas sumber daya alam maupun lainnya termasuk batubara dan bauksit. Didukung pengalaman Grup lebih dari 15 tahun di bidang pelayaran, kami yakin TIRT mampu bersaing dan tumbuh secara berkelanjutan,” ujar Pohan dalam rilis yang disiarkan Kamis (25/9/2025).
Sebagai bagian dari transformasi, TIRT akan melakukan pembelian 20 unit kapal tugboat dan barge senilai Rp 162 miliar (belum termasuk PPN). Armada yang dalam kondisi siap beroperasi ini akan langsung menjadi aset utama TIRT untuk memasuki bisnis angkutan laut tanpa jeda panjang.
Pendanaan akan diperoleh dari fasilitas pinjaman hingga Rp 200 miliar dari pemegang saham pengendali, PT Harita Jayaraya (HJR), dengan alokasi Rp180 miliar untuk akuisisi kapal dan Rp 20 miliar untuk modal kerja.
Baca Juga: Transcoal Pacific (TCPI) Raih Kontrak Jasa Pengangkutan Nikel Senilai US$ 885 Juta
Selain itu, dalam RUPSLB ini para pemegang saham juga telah menyetujui usulan perubahan susunan Direksi dengan mengangkat Tham Arvin Setyanto sebagai Presiden Direktur baru, yang akan menjabat sampai dengan RUPS Tahunan TIRT tahun 2027.
“Perseroan akan kembali beroperasi dengan model bisnis yang berorientasi pada pertumbuhan jangka panjang. Kami berkomitmen untuk segera menjalankan operasional agar kelangsungan usaha Perseroan dapat terjaga sekaligus memberikan manfaat nyata bagi seluruh pemegang saham,” tutup Pohan.
Selanjutnya: Over 1,000 Indonesians Sick from School Meals in More Food Poisoning Outbreaks
Menarik Dibaca: 5 Zodiak yang Paling Loyal Salah Satunya Capricorn
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News